GTH 2023, Bahas Masalah Pangan hingga Kegagalan Inisiatif Gandum Laut Hitam Rusia
Masyarakat sipil ingin suara mereka didengar dan memiliki banyak ide serta niat baik untuk ditawarkan kepada para pembuat kebijakan
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) and Global Citizen akan kembali menyelenggarakan Global Town Hall (GTH) keempat yang berlangsung pada hari Sabtu, 2 September.
"Masyarakat sipil ingin suara mereka didengar dan memiliki banyak ide serta niat baik untuk ditawarkan kepada para pembuat kebijakan," kata Pendiri dan Ketua FPCI Dr. Dino Patti Djalal dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).
Keputusan buruk Rusia yang menyebabkan kegagalan Inisiatif Gandum Laut Hitam hingga pemotongan dana Bantuan Pembangunan Luar Negeri yang dilakukan oleh Inggris secara kejam akan dibahas dalam forum ini
Kedua hal itu memperburuk harga pangan global dan secara langsung meningkatkan angka kematian dan kesakitan akibat kelaparan.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Dino Patti Djalal: Ini Bukan Pertandingan Bola, Ini Tragedi Kemanusiaan
Lebih dari 12.000 orang dari lebih dari 140 negara akan meramaikan forum yang diselenggarakan menjelang KTT G20 di India dan Global Citizen Festival di New York City.
Dino mengatakan rangkaian diskusi ini akan menampilkan isu-isu termasuk pemberdayaan petani skala kecil, pembelaan hak asasi manusia, serta mendorong partisipasi politik pemuda.
Acara ini juga mendorong pemberdayaan anak perempuan, mendukung komunitas adat dan pelindung hutan, sekaligus menggalang aksi iklim yang sangat dibutuhkan.
Diskusi maraton virtual selama 15 jam ini akan menghadirkan pembicara termasuk Amina J. Mohammed, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa; Ban Ki-moon, Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa; hingga Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
"Global Town Hall bertujuan untuk menyatukan komunitas-komunitas timur-barat-utara-selatan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih baik, kepercayaan yang lebih dalam, dan saling menghormati, yang tanpanya tidak ada masalah global yang dapat diselesaikan,” ujar Dino.