Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Ukraina yang Sekarat Banyak Gugur Gegara Peralatan Medis Abal-abal di Medan Tempur

Petugas medis diberikan tourniquet “palsu” yang seringkali gagal mengurangi pendarahan pasien, demikian yang dilaporkan Globe and Mail

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tentara Ukraina yang Sekarat Banyak Gugur Gegara Peralatan Medis Abal-abal di Medan Tempur
Anatolii Stepanov / AFP
Petugas medis Angkatan Darat Ukraina mengevakuasi seorang tentara yang terluka di jalan tidak jauh dari Soledar, wilayah Donetsk pada 14 Januari 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Ukraina melaporkan gelombang serangan baru dan menghantam fasilitas infrastruktur utama pada 14 Januari 2023, sehari setelah Rusia mengklaim telah merebut kota Soledar yang porak-poranda di timur setelah pertempuran panjang. 

 
Tentara Ukraina yang Sekarat Banyak Gugur Gegara Peralatan Medis Palsu di Medan Tempur

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan media menggambarkan kondisi menyedihkan yang dihadapi para tentara Ukraina di medan tempur menghadapi pasukan Rusia.

Laporan itu berasal dari liputan media Kanada, Globe and Mail yang menyebut kekurangan peralatan medis dan pasokan medis berkualitas rendah menyebabkan kematian tambahan di antara tentara Ukraina yang terluka.

Globe and Mail pada Kamis (31/8/2023) melansir, beberapa petugas medis di medan perang dan pemimpin badan amal menyebut kalau pihak berwenang Ukraina “gagal memberikan perawatan medis yang memadai kepada tentara di garis depan”.

Baca juga: Komando Pasukan Khusus Ukraina Terbunuh dan Ditangkap, FSB Rusia: Senjata Mereka Ngeri-ngeri

Kondisi ini dinilai berpotensi membahayakan nyawa lebih dari satu juta personel tentara Ukraina di medan perang..

"Masalah ini sebagian besar berasal dari fakta bahwa tentara Ukraina tidak memiliki sistem kendali mutu yang mapan," kata laporan itu.

Valentina Varava, kepala badan amal Initiative E+, mengatakan kepada Globe and Mail bahwa organisasinya telah mengumpulkan persediaan tourniquet, meskipun banyak di antaranya “abal-abal” dan gagal memenuhi standar internasional.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi tourniquet adalah alat yang digunakan untuk memberikan tekanan pada anggota tubuh atau ekstremitas untuk menghentikan aliran darah.

Alat berupa, biasanya karet atau pita elastis ini dapat digunakan dalam keadaan darurat, dalam operasi, atau dalam rehabilitasi pascaoperasi

Dr. Vladimir Sobolevsky, seorang paramedis sukarelawan Ukraina, mengenang sebuah insiden yang melibatkan seorang tentara dengan cedera kaki parah yang memiliki tiga tourniquet yang dililitkan erat di sekelilingnya, tidak ada satupun yang memberikan tekanan yang cukup untuk mencegah kehilangan darah.

“Sederhananya, dia mengalami pendarahan hingga meninggal karena tourniquet yang inferior ini,” kata dokter itu kepada media Kanada tersebut.

Foto ini menunjukkan pemandangan dari atas lokasi kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam aksi pertempuran melawan invasi besar-besaran Rusia ke negara itu, 6 Desember 2022 di Kharkiv, Ukraina. Korban dianggap melonjak bertepatan dengan serangan balasan Ukraina, tetapi Kyiv mengatakan pasukannya tetap membuat kemajuan yang signifikan.
Foto ini menunjukkan pemandangan dari atas lokasi kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam aksi pertempuran melawan invasi besar-besaran Rusia ke negara itu, 6 Desember 2022 di Kharkiv, Ukraina. Korban dianggap melonjak bertepatan dengan serangan balasan Ukraina, tetapi Kyiv mengatakan pasukannya tetap membuat kemajuan yang signifikan. (YAN DOBRONOSOV/GLOBAL IMAGES UKRAINA VIA GETTY)

Menurut petugas medis tempur Vadim Kholodenko, 80 persen pasokan medis dan bahan habis pakai diberikan berkat para sukarelawan, bukan oleh Kementerian Pertahanan, sebuah situasi yang menurutnya memberi mereka hak untuk mengkritik sistem yang cacat.

Evgenia Slivko, penasihat media untuk pasukan medis tentara Ukraina, menyatakan bahwa keluhan tentang buruknya kualitas pasokan medis adalah hal yang berlebihan dan menyesatkan.

Meski begitu, dia mengakui kurangnya sumber daya untuk membangun fasilitas pelatihan medis.

Relawan medis Ukraina juga menyebutkan permasalahan penting lainnya seperti kurangnya ambulans dan kendaraan lapis baja untuk membawa tentara yang terluka ke garis belakang – sebuah kebutuhan yang semakin mendesak di tengah serangan balasan Kiev ke wilayah pendudukan Rusia.

Serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia telah berlangsung selama hampir tiga bulan namun dilaporkan menimbulkan banyak korban di pihak pasukan Ukraina.

Moskow mengklaim bahwa Kiev telah kehilangan lebih dari 43.000 anggota militer sejak Juni dan gagal memperoleh kekuatan signifikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas