Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian Kesehatan Jepang Mulai Buat Database Vaksin Corona, Apa Saja Isinya?

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang memutuskan untuk membuat database nasional mengenai vaksin Corona.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kementerian Kesehatan Jepang Mulai Buat Database Vaksin Corona, Apa Saja Isinya?
NHK
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang memutuskan untuk membuat database nasional mengenai vaksin Corona yang dapat dikelola dengan menghubungkan informasi yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Foto grafik peningkatan jumlah terinfeksi corona di Jepang per Kamis (4/5/2023). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang memutuskan untuk membuat database nasional mengenai vaksin Corona yang dapat dikelola dengan menghubungkan informasi yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Keputusan dilakukan dalam pertemuan dengan para ahli diadakan pada tanggal 1 September 2023.

Baca juga: Kanada Deteksi Kasus Pertama Varian Virus Corona Omicron BA.2.86

"Keputusan pembuatan database itu untuk melihat berbagai hal dampak dari pemberian vaksinasi anti corona yang dilakukan selama ini," papar sumber Tribunnews.com di Kementerian Kesehatan, Senin (4/9/2023).

Pada pertemuan tersebut, isi database yang diharapkan ditampilkan antara lain:

  • Informasi seperti tanggal lahir, jenis kelamin, dan jenis vaksin orang yang divaksinasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
  • Akan mengelola informasi seperti tanggal dan waktu ketika gejala yang diduga merupakan reaksi sekunder, kandungannya, dan ada tidaknya penyakit yang mendasari dihubungkan.

Informasi yang ada di database juga diharapkan akan dihubungkan dengan informasi tagihan pengobatan, dan apakah ada perbedaan tingkat gejala yang diduga reaksi samping antara yang sudah divaksin dan yang belum.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang berencana mengoperasikan database ini pada tahun ke-8 berdirinya Reiwa (2026) dan berencana menggunakannya untuk menganalisis kemanjuran dan keamanan vaksin.

Baca juga: Status Virus Corona di Jepang Masuk Kategori 5, Dianggap Sama Seperti Sakit Flu Biasa

BERITA REKOMENDASI

Untuk menganalisis keamanan dan kemanjuran vaksin, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan memutuskan untuk membuat database yang merangkum catatan vaksinasi yang dikelola oleh pemerintah daerah dan informasi mengenai reaksi merugikan yang dilakukan oleh pemerintah.

Mengenai vaksinasi, efek samping seperti demam dapat terjadi setelah vaksinasi.

Dan dalam kasus yang jarang terjadi, efek samping yang parah seperti miokarditis dan perikarditis dapat terjadi.

"Kami meminta laporan kasus yang dicurigai," ujarnya.

Di sisi lain, karena informasi seperti riwayat vaksinasi dimiliki oleh pemerintah daerah, informasi tersebut tidak mudah untuk dikaitkan dengan informasi mengenai efek samping.

Dan para ahli menunjukkan bahwa tidak mudah untuk memeriksa keamanan vaksin.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas