Dmitry Peskov: AS Dorong Ukraina hingga Penghabisan Lawan Rusia Lewat Senjata
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan AS mendorong Ukraina hingga perang penghabisan melawan Rusia lewat pasokan senjata.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Amerika Serikat berusaha mempertahankan Ukraina dengan terus memberi "dorongan" dalam perang.
Pernyataan Dmitry Peskov itu menyusul laporan AS yang mengumumkan lebih banyak bantuan militer untuk Ukraina.
"AS bermaksud untuk melancarkan perang terhadap Ukraina yang terakhir,” klaim Dmitry Peskov.
Dia bersikeras bantuan tambahan dari AS tidak akan mengubah arah perang.
“Kami telah berkali-kali mendengar pernyataan AS akan terus 'membantu' Kyiv selama diperlukan,” kata Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).
"Ini berarti Washington akan lebih menjaga Ukraina tetap berperang secara efektif dan mengobarkan perang ini sampai ke Ukraina yang terakhir, tanpa mengeluarkan biaya apa pun,” tambahnya.
Dmitry Peskov mengatakan pasokan militer AS tidak akan mengubah cara kampanye militer Rusia di Ukraina.
Baca juga: Joe Biden Dikecam Veteran Perang AS usai Tinggalkan Upacara Medal of Honor sebelum Acara Berakhir
Menlu AS Kunjungi Ukraina
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, tiba di Ukraina untuk tur dua hari tanpa pemberitahuan sebelumnya pada Rabu (6/9/2023).
Itu kunjungan pertama Antony Blinken sejak dimulainya serangan balasan Ukraina pada awal Juni 2023.
“Kami ingin memastikan Ukraina memiliki apa yang dibutuhkannya, tidak hanya untuk berhasil dalam serangan balasan, tapi (juga) dalam jangka panjang, ” katanya setelah kedatangannya di Kyiv, Ukraina.
AS Beri Tambahan Bantuan ke Ukraina
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-561: Moskow Serang Pasar di Kota Kostiantynivka, 17 Orang Tewas
Dalam kunjungannya ke Kyiv, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengumumkan dukungan baru AS sebesar US$1 miliar untuk Ukraina, termasuk bantuan militer, kemanusiaan, dan anggaran, seperti diberitakan Reuters.
Pada Kamis (7/9/2023), Antony Blinken memulai hari kedua dan terakhir kunjungannya ke Ukraina dengan singgah di fasilitas Penjaga Perbatasan Negara di pinggiran Kyiv.
Antony Blinken diperkirakan akan meninjau beberapa bantuan yang diberikan AS pada fasilitas tersebut, yang mencakup tempat perlindungan bawah tanah, kendaraan lapis baja, dan drone.
Selain itu, AS juga berencana memberikan bantuan senjata baru.
Paket bantuan militer AS yang baru ke Ukraina mencakup amunisi uranium untuk pertama kalinya, kata seorang pejabat AS kepada CNN Internasional.
Baca juga: Serangan Rusia di Sebuah Pasar Tewaskan 17 Orang saat Antony Blinken Kunjungi Ibu Kota Ukraina
Amunisi itu bersifat radioaktif ringan karena terbuat dari logam padat, produk sampingan dari produksi bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir.
Mereka dapat ditembakkan dari tank Abrams buatan Amerika yang diperkirakan tiba di Ukraina pada musim gugur ini.
Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk mengizinkan pengeluaran tambahan sebesar $24 miliar untuk Ukraina.
Sementara itu, terdapat peningkatan oposisi di parlemen AS terhadap kelanjutan bantuan militer untuk Ukraina pada tingkat yang ada saat ini.
Mereka juga menyerukan untuk melakukan pengawasan yang lebih besar terhadap pemberian bantuan itu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina