TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kelas yoga di Inggris disalahartikan sebagai adegan ritual pembunuhan massal.

Lima mobil polisi diturunkan ke Observatorium Laut Utara di Kapel St Leonards, Lincolnshire, Inggris pada Rabu (6/9/2023) malam waktu setempat.

Sang guru yoga, Millie Laws, mengira laporan bahwa dirinya adalah "pembunuh massal" yang pada awalnya hanyalah sebuah "lelucon".

Masyarakat melaporkan bahwa di Seascape Cafe sedang ada adegan ritual pembunuhan massal.

Baca juga: Kota Terbesar Kedua di Inggris Bangkrut, Birmingham Punya Utang Rp 14,6 Triliun

Sementara itu, polisi Lincolnshire memastikan semua orang dalam keadaan selamat dan baik-baik saja, dan panggilan tersebut dilakukan dengan "niat baik".

Millie Laws kemudian menceritakan kronologis terjadinya asumsi tersebut di mana dirinya sedang mengajar tujuh siswa di Seascape Cafe, yang terletak di dalam gedung.

Kemudian, perempuan berusia 22 tahun itu melihat ada dua orang yang berjalan-jalan dengan anjing mengintip dari dekat melalui jendela kaca selama Shavasana atau tahap relaksasi di kelas.

"Mereka [siswa] berbaring dengan selimut menutupi mereka, mata mereka tertutup. Di sana sangat gelap," tutur Millie Laws dikutip dari BBC.

"Saya hanya menyalakan lilin dan lampu kecil yang menerangi seluruh ruangan, dan saya hanya berjalan-jalan sambil bermain drum."

"Saya mengenakan atasan [baju] ringan yang bagus dengan lengan yang besar."

"Sepasang suami istri dengan beberapa anjing baru datang ke jendela dan melihat ke dalam, tapi mereka pergi dengan sangat cepat dan saya tidak memikirkan apa pun," katanya.

Selepas melihat adegan tersebut, kedua orang itu menelepon polisi dan mengabarkan bahwa ada ritual pembunuhan massal.

Asumsi itu berdasarkan jubah besar yang dikenakan oleh Millie yang mereka anggap melakukan gerakan aneh.

Lalu, orang-orang yang berada di lantai dengan selimut yang menutupi badan, seperti posisi manusia yang telah mati.