Setelah PNS, Jemaah Umrah Diminta Pemerintah Malaysia Kenakan Batik
Malaysia mulai menggalakan pemakaian batik dalam rutinitas sehari-hari.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Malaysia mulai menggalakan pemakaian batik dalam rutinitas sehari-hari.
Abdi negara atau PNS diwajibkan berbaju batik pada hari Kamis.
Baca juga: Respons Menko PMK Soal Lagu Halo-Halo Bandung Diduga Dijiplak Malaysia
Selain itu, jemaah Muslim juga diminta mengenakan batik selama perjalanan umrah.
Dilansir dari Malay Mail, Badan pengembangan kerajinan tangan nasional Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan tiga asosiasi dan agen perjalanan umrah.
Hal ini sebagai upaya lebih menggalakkan penggunaan batik Malaysia. Sebelumnya PNS mengenakan batik Malaysia pada hari Kamis.
"Upaya kampanye untuk membantu pertumbuhan industri,” kata Wakil Direktur Jenderal (Pengembangan) Kraftangan Malaysia Abdul Halim Ali dikutip Kamis (14/9/2023).
Selama umrah, umat Islam biasanya mengenakan pakaian sederhana dan seragam yang disebut pakaian ihram seperti kain putih menandakan kerendahan hati.
Abdul Halim mengatakan berdasarkan kesepakatan ini, agen perjalanan umrah dan haji dapat memasukkan pakaian batik ke dalam perlengkapan perjalanan, dan dapat dikenakan oleh jamaah ketika mereka tidak mengenakan pakaian ihram.
Baca juga: Kedubes RI di Malaysia Sedang Kumpulkan Bukti Dugaan Lagu Helo Kuala Lumpur Jiplak Halo-halo Bandung
“Jadi kalau berangkat umrah, mereka akan memakai motif batik. Ini salah satu cara untuk memamerkan batik Malaysia ke luar negeri,” ujarnya.
Menurut Halim, selain mendorong jamaah umrah, para staf juga mengenakan batik Malaysia di tempat kerja.
Ia menambahkan, edaran penggunaan batik bagi PNS sebenarnya bukan hal baru, karena sejak tahun 1985 hal sudah dilakukan, namun kini sudah resmi.
“Pada saat yang sama, jika kita berbicara tentang pakaian korporat, memakai batik sebenarnya membantu menghemat energi, karena bahannya yang sejuk, penggunaan AC di kantor menjadi lebih sedikit, karena tidak perlu memakai blazer yang tebal. sepanjang waktu,” katanya.
Ia mengatakan hingga Agustus 2023, terdapat peningkatan jumlah pengusaha batik di Tanah Air menjadi 815 orang, dimana 51 persen di antaranya adalah perempuan.
Baca juga: Ini Lirik Lagu Malaysia Helo Kuala Lumpur Nadanya Diduga Jiplak Halo-halo Bandung
Sebelumnya, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad mengumumkan bahwa pegawai negeri bisa mengenakan pakaian batik sepanjang hari kerja.
Dia mengatakan Kabinet telah menyetujui langkah tersebut mengingat iklim dan perlunya efisiensi energi di kantor-kantor pemerintah.
Ia juga mengatakan, anjuran perubahan tata krama berpakaian juga akan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.