Lukashenko Jadi Kaki Tangan Putin, UE Minta ICC Buat Surat Perintah Penangkapan
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko disebut sebagai kaki tangan Putin. Parlemen Uni Eropa meminta ICC mengirim surat penangkapan Lukashenko.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Badan legislatif Uni Eropa (UE), Parlemen Eropa, mengakui Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sebagai “kaki tangan” agresi militer dan kejahatan perang Rusia di Ukraina, yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Resolusi tersebut mengecam keterlibatan Minsk dalam perang Rusia yang tidak dapat dibenarkan, ilegal, dan tidak beralasan melawan Ukraina.
UE mengatakan, keterlibatan ini termasuk penempatan dan pelatihan pasukan Rusia di Belarus, yang digunakan Rusia sebagai tempat melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari 2022.
“Dengan membiarkan Rusia melakukan perang agresi yang tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina, rezim Lukashenko telah menjadi kaki tangan dalam kejahatan yang dilakukan oleh Rusia, yang berarti bertanggung jawab atas kehancuran dan kerusakan yang terjadi di Ukraina,” bunyi resolusi tersebut yang rilis Kamis (14/9/2023).
Presiden Alexander Lukashenko juga dituduh terlibat dalam pemindahan ilegal lebih dari 2.000 anak Ukraina, termasuk anak yatim piatu, dari Ukraina ke kamp rekreasi di Belarusia.
Baca juga: Presiden Alexander Lukashenko: Tujuan Utama Rusia Tercapai, Ukraina Melemah
Parlemen UE Minta ICC Kirim Surat Penangkapan Lukashenko
Parlemen Eropa menyerukan ICC untuk mempertimbangkan mengeluarkan surat perintah internasional serupa atas penangkapan Lukashenko.
Mereka juga mendesak agar UE menerapkan sanksi yang sama terhadap Belarus seperti yang diterapkan saat ini terhadap Rusia, seperti diberitakan The Moscow Times.
Pada Maret 2023, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan komisaris hak anak-anaknya Maria Lvova-Belova atas deportasi ilegal terhadap anak-anak Ukraina.
Menurut resolusi Parlemen Eropa, anak-anak tersebut menjadi sasaran “Russifikasi dan indoktrinasi” sehingga membuat pemimpin Belarusia bertanggung jawab atas potensi “kejahatan terhadap kemanusiaan” bersama dengan Putin dan Lvova-Belova.
Setelah Kim Jong Un, Lukashenko akan Bertemu Putin di Rusia
Baca juga: 5 Hal yang Dikatakan Putin dan Lukashenko di Pertemuan Pertama Mereka setelah Pemberontakan Wagner
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko melakukan perjalanan ke Rusia untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (14/9/2023).
Kunjungan Alexander Lukashenko ini dilakukan setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menemui Vladimir Putin.
"Pada 14 September, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah berangkat ke Federasi Rusia dalam kunjungan resmi. Bagian utama dari kunjungannya akan mencakup pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 September," kata kantor berita Belarusia, BelTA.
Kedua presiden itu dijadwalkan untuk bertemu pada Jumat (15/9/2023).
Sekutu utama Rusia itu akan membicarakan agenda internasional dan isu-isu regional, termasuk membahas proyek bersama di bidang ekonomi, industri, pertanian, dan substitusi impor.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Alexander Lukashenko dan Vladimir Putin