Militer Rusia: Ini Dia Kapal Perang Paling Efektif Pembasmi Drone Laut Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Kapal patroli Rusia dari 'Project 22160' Armada Laut Hitam diklaim memiliki kinerja terbaik dari semua kapal perang yang dikerahkan Moskow selama invansi ke Ukraina.

Laporan media pemerintah Rusia mengutip sumber militer menyebut, kapal patroli dengan perlengkapan yang relatif sederhana ini terbukti menjadi alat yang ampuh melawan drone kamikaze yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina.

Baca juga: Sevastopol Kena Rudal: Ukraina Balas Kirim Salam ke Kim Jong Un, Rusia Dihantam Storm Shadow Inggris

"Pada 13 September, kapal (nama lambung) Vasily Bykov menembak jatuh tiga speed boat Ukraina, dan pada 14 September, (nama kapal) Sergei Kotov menghancurkan lima kapal tak berawak menggunakan persenjataan standar," kata laporan Sputnik, Minggu (17/9/2023) .

Dari dua peristiwa baru-baru tersebut, militer Rusia menyimpulkan kalau persenjataan artileri sangat dibutuhkan oleh kapal patroli kecil mereka.

Setiap kapal dilengkapi dengan unit AK-176MA-01 yang memiliki meriam 76mm berkecepatan tinggi, dan sistem kendali MR-123 'Bagira' yang mencakup radar untuk mendeteksi objek permukaan kecil.

Meriam ini mampu menembak sasaran laut dan udara dan dapat beroperasi dalam mode panduan manual dan otomatis.

"Senjata ini dapat secara efektif menargetkan sasaran udara dan permukaan pada jarak lebih dari 10 km, menjadikan kapal perang yang dilengkapi dengan senjata ini sangat berharga selama operasi militer khusus," tulis ulasan tersebut.

Baru-baru ini, kata laporan tersebut, jenis senjata senapan mesin dan meriam memainkan peran penting dalam mengalahkan kapal tak berawak yang menyerang Sevastopol dari laut.

Selain itu, kapal jenis ini dapat dilengkapi dengan tempat senapan mesin tambahan, sehingga meningkatkan kepadatan tembakan secara signifikan.

Alexander Spiridonov, wakil ketua Komite Duma Negara Bidang Industri dan Perdagangan, membenarkan bahwa kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan rudal Kalibr.

Saat ini hanya dua kapal Proyek 22160 yang beroperasi di Armada Laut Hitam, namun armada tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi enam.

Kapal ketiga, Viktor Velikiy, diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2023.