Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Polandia Peringatkan Zelensky untuk Tak Hina Warganya, Singgung Soal Teater Politik

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki memperingatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk tidak lagi menghina warganya.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PM Polandia Peringatkan Zelensky untuk Tak Hina Warganya, Singgung Soal Teater Politik
Wojtek Radwanski / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berbicara dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki saat upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Warsawa, Polandia, pada 5 April 2023. - Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki peringatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk tak lagi menghina warganya. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki memperingatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Peringatan tersebut muncul setelah Zelensky menyinggung soal ekspor biji-bijian.

Mateusz Morawiecki memperingatkan Zelensky jangan pernah lagi mencoba untuk menghina warganya.

Warga Polandia, kata Morawiecki, tidak terima dengan Zelensky atas pernyataannya dalam Sidang Majelis Umum PBB dengan menyebut Polandia tengah "berteater politik".

Selain itu, Zelensky juga menyebut Polandia saat ini mengambil keuntungan dari polemik gandum.

"Saya ingin mengatakan kepada Presiden Zelensky untuk tidak lagi menghina Polandia, seperti yang dia lakukan baru-baru ini dalam pidatonya di PBB," katanya, dikutip dari CNN.

Baca juga: Polandia Berambisi Jadi Negara Militer Terkuat di Eropa, Senjata Bekas Dikirim ke Ukraina

"Rakyat Polandia tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi, dan membela nama baik Polandia bukan hanya tugas dan kehormatan saya, tetapi juga tugas terpenting pemerintah Polandia," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Ketegangan di antara mereka meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena larangan terhadap biji-bijian Ukraina.

UE mengumumkan rencana untuk menangguhkan larangan tersebut pada pekan lalu, namun Polandia – bersama Hongaria dan Slovakia – menyatakan akan tetap menerapkannya.

Polandia segera mengecam komentar Zelensky di PBB dan kementerian luar negerinya memanggil duta besar Ukraina untuk menyampaikan "protes kerasnya".

Beberapa jam kemudian, perdana menteri Polandia mengatakan dalam pernyataan blak-blakan di media sosial bahwa negaranya "tidak akan lagi mentransfer senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia".

"Kami tidak lagi mentransfer senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia dengan senjata yang lebih modern," kata Morawiecki pada hari Rabu, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Mengapa Polandia Sekarang Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina?

Hentikan Pengiriman Senjata

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki 4436623
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berangkat setelah KTT UE, di markas besar UE di Brussels, pada 24 Maret 2023.

Seperti diketahui, Polandia telah menghentikan pengiriman senjatanya ke Ukraina.

Penghentian pengiriman senjata ke Ukraina ini muncul setelah Zelensky menuduh Polandia mempermainkan Rusia dengan larangan impor gandum Ukraina.

Akibatnya, hubungan kedua negara menjadi buruk beberapa hari terakhir di tengah meningkatnya pertikaian mengenai gandum.

Baca juga: Tanggapi Pidato Zelensky di PBB, Polandia Setop Pasok Senjata ke Ukraina

Argumen tersebut telah menimbulkan retorika yang memanas antara kedua negara di sela-sela sidang umum PBB.

Di mana Presiden Polandia, Andrzej Duda, membandingkan Ukraina dengan "orang yang tenggelam dan bergantung pada apapun yang ada".

Sebelumnya, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan negaranya akan menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina.

Sementara pada hari Kamis, Duda mengklarifikasi pernyataan perdana menterinya, dengan menyatakan bahwa Polandia hanya melakukan pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya.

"Menurut pendapat saya, maksud perdana menteri adalah bahwa kami tidak akan mentransfer persenjataan baru ke Ukraina," kata Duda, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Imbas Perselisihan Gandum, Polandia Ogah Kirim Senjata Lagi ke Ukraina

Perselisihan ini juga terjadi ketika Polandia bersiap menghadapi pemilihan parlemen yang sengit bulan depan.

Partai berkuasa, Hukum dan Keadilan (PiS), ingin menghindari kehilangan dukungan terhadap penantangnya dari sayap kanan yang menyerukan pengurangan dukungan terhadap Ukraina.

PiS juga mendapat dukungan kuat di wilayah pertanian, yang khawatir akan jatuhnya harga biji-bijian setelah lonjakan impor Ukraina.

"Kami adalah negara pertama yang melakukan banyak hal untuk Ukraina dan itulah sebabnya kami berharap mereka memahami kepentingan kami," kata Morawiecki kepada Polsat News.

"Tentu saja kami menghormati semua permasalahan mereka, tapi bagi kami, kepentingan petani adalah yang terpenting," lanjutnya.

Baca juga: Polandia Anggap Ukraina Tidak Tahu Diri: Setop Guyur Bantuan Senjata Gara-gara Banjir Gandum Murah

Sengketa gandum terjadi setelah invasi Rusia menutup jalur pelayaran Laut Hitam dan mengakibatkan sebagian gandum Ukraina dialihkan melalui darat melalui Eropa.

Pada bulan Mei, Uni Eropa setuju untuk membatasi impor ke Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia.

Hal ini dilakukan guna melindungi petani di sana yang menyalahkan impor atas penurunan harga di pasar lokal.

Langkah-langkah tersebut memungkinkan transit melalui negara-negara ini terus berlanjut.

Pada hari Rabu, Zelensky menggunakan pidatonya di sidang umum PBB untuk menuduh negara-negara tersebut munafik dan bertindak demi kepentingan Rusia.

Baca juga: Presiden Polandia: Ukraina seperti Orang Tenggelam yang Berpegang pada Apa pun yang Bisa Dipegang

"Sungguh mengkhawatirkan melihat bagaimana sebagian orang di Eropa menunjukkan solidaritas dalam teater politik – yang kemudian menjadi sebuah film thriller," katanya.

"Mereka mungkin tampak memainkan peran mereka sendiri, namun kenyataannya mereka membantu menyiapkan panggung untuk seorang aktor Moskow," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas