Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-595: Pipa Gas Finlandia-Estonia Rusak, Ada Unsur Kesengajaan
Dalam perekembangan terbaru, pipa gas bawah laut dan kabel komunikasi yang menghubungkan Finlandia-Estonia dilaporkan rusak parah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia vs Ukraina hari ke-595 pada Rabu (11/10/2023).
Dalam perekembangan terbaru, pipa gas bawah laut dan kabel komunikasi yang menghubungkan Finlandia-Estonia dilaporkan rusak parah.
Pihak berwenang Finlandia mengklaim bahwa pipa dan kabel itu sengaja dirusak.
"Tampaknya (kerusakan) merupakan akibat dari tindakan eksternal yang disengaja," kata Finlandia, dikutip dari The Guardian.
Media lokal mengutip sumber pemerintah, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan ada dugaan sabotase oleh Rusia.
Senada dengan laporan media lokal, pakar keamanan regional mengatakan mendapati kapal survei Rusia baru-baru ini melakukan kunjungan berulang kali ke sekitar pipa Balticconnector.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-594: Zelensky Ganti Komandan Pasukan Pertahanan Wilayah Ukraina
Inilah update perang Rusia vs Ukraina lainnya:
- Zelensky Tegaskan Tidak akan Serang PLTN Zaporizhzhia
Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi mengatakan Presiden Ukraiana Volodymyr Zelensky berjanji bahwa pasukannya tidak akan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Selama wawancara dengan The Guardian, Grossi mengaku sangat khawatir dengan PLTN terbesar di Eropa itu, terutama sejak Rusia menginvasi Ukraina.
- Kata Zelensky soal Perang Rusia-Ukraina vs Perang Israel-Hamas
Lewat komentarnya, Zelensky menyatakan keprihatinan atas sikap masyarakat internasional yang menaruh perhatian pada Israel pascaserangan Hamas.
"Saya tidak ingin membuat perbandingan apa pun. Ada perang mengerikan yang sedang terjadi di negara kita," kata Zelensky.
Ia melanjutkan, di Israel banyak orang kehilangan keluarga yang dicintai.
"Tragedi-tragedi ini (Rusia vs Ukraina dan Israel vs Hamas), berbeda. Tetapi keduanya sangat besar," ucapnya dalam wawancara dengan saluran televisi France24.
"Jika perhatian internasional berisiko beralih dari Ukraina, hal itu akan menimbulkan konsekuensi," imbuhnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-593: Zelensky Beri Dukungan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu
- Ukraina Tahan 2 Pejabat Senior Kementerian Pertahanan
Ukraina mengatakan mereka menahan dua pejabat senior dari kementerian pertahanan atas dugaan penggelapan.
Biro investigasi negara mengatakan kedua pejabat tersebut, yang tidak disebutkan namanya, memesan "pelindung tubuh berkualitas rendah" dari luar negeri.
- Rusia Tolak Pengaduan Evan Gershkovich
Pengadilan Rusia menolak pengaduan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich terhadap perpanjangan penahanan pra-sidang.
Gershkovich telah ditahan lebih dari enam bulan atas tuduhan mata-mata.
"Hakim Yuri Pasyunin di pengadilan kota Moskow memutuskan untuk tetap melakukan penahanan tanpa perubahan hingga 30 November," kata seorang reporter Agence-France Presse di pengadilan.
- Ukraina Dokumentasikan 100.000 Kejahatan Perang
Kepolisian Nasional Ukraina Ivan Vyhovsky telah mendokumentasikan hampir 100.000 kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Berbicara kepada kantor berita Interfax-Ukraina, Ivan Vyhovsky mengatakan bukti yang dikumpulkan akan menjadi dasar upaya di masa depan untuk mengadili para pelaku.
- Rusia Gagal Kembali Gabung Dewan Hak Asasi Manusia PBB
Rusia gagal dalam upayanya untuk kembali ke dewan hak asasi manusia PBB.
Majelis memberikan lebih banyak suara untuk Albania dan Bulgaria.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-590: 51 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia
- Rusia Maju ke Avdiivka
Pasukan Rusia kini mendekati Avdiivka.
Kota ini dilanda penembakan hebat sejak Selasa (10/10/2023) pagi, kata para pejabat.
Wilayah yang terletak di bagian timur Ukraina ini secara simbolis dan strategis penting bagi Kyiv.
Avdiivka terletak tepat di utara kota Donetsk yang dikuasai Moskow dan direbut oleh pasukan separatis pada tahun 2014.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)