Gereja Tertua di Gaza Jadi Saksi Warga Muslim dan Kristen Palestina Berbagi Kasih dan Kemanusiaan
gereja Ortodoks Yunani itu muncul sebagai lambang identitas yang lebih dalam sebagai bagian tak terpisahkan dari warga Palestina, muslim dan kristen
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
KATA KHATIB/AFP
Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur dan rusak di pusat kota Khan Yunis yang dibombardir hebat di Jalur Gaza selatan setelah penembakan Israel semalaman, pada 10 Oktober 2023.
“Pada malam hari, kami berkumpul bersama, Muslim dan Kristen, tua dan muda, dan berdoa untuk keselamatan dan perdamaian,” katanya.
Bagi Sobeh, fakta bahwa keluarga-keluarga yang berbeda agama berkumpul di bawah atap gereja di tengah trauma pemboman itu sendiri adalah sebuah tindakan perlawanan.
“Tujuan Israel adalah menghancurkan komunitas kami dan menggusur kami,” tambahnya, suaranya bergetar.
“Mereka mungkin bisa membunuh kita. Tapi kita akan terus bersama sebagai warga Palestina, hidup dan mati, Muslim dan Kristen,” katanya.
(AL JAZEERA/oln/*)
Berita Rekomendasi