Israel Tolak Visa Pejabat PBB, Imbas Pidato Sekjen Guterres tentang Perang Gaza
Israel menolak untuk mengeluarkan visa untuk pejabat PBB sebagai respon atas pidato Sekjen PBB Antonio Guterres tentang perang Israel-Hamas Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Israel menolak untuk mengeluarkan visa bagi pejabat PBB.
Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan itu adalah respon Israel terhadap pidato Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengkritik Israel dalam perang terbaru melawan kelompok militan Hamas Palestina di Gaza.
“Karena pernyataannya (Guterres), kami akan menolak mengeluarkan visa kepada perwakilan PBB,” kata Erdan kepada Radio Angkatan Darat, Rabu (25/10/2023).
“Kami telah menolak visa untuk Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths. Waktunya telah tiba untuk memberi mereka pelajaran,” lanjutnya.
Sebelumnya, Erdan mengatakan di X (Twitter), Sekjen PBB telah menyatakan pemahamannya terhadap pembunuhan melalui pidatonya.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, secara tidak langsung mengkritik Israel yang memerintahkan evakuasi warga sipil dari utara ke selatan Jalur Gaza pada Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Pasukan Katak Brigade Al Qassam Hamas Tembus Blokade Israel dan Menyusup ke Pantai Ashkelon
Dia juga mengatakan serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) tidak terjadi tanpa sebab, karena Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun.
Antonio Guterres juga mengunggah cuplikan video pidatonya di akun X miliknya.
“Keluhan rakyat Palestina tidak bisa menjadi pembenaran atas serangan mengerikan yang dilakukan Hamas. Serangan-serangan mengerikan itu tidak bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” tulisnya di akun X, @antonioguterres, Rabu (25/10/2023).
Banyak negara menyambut pendekatan yang sangat seimbang seperti Guterres, namun Israel marah dan para pejabatnya meminta Sekjen PBB untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Targetkan Angkatan Darat Suriah, Israel Bom Bandara Aleppo: Perang Multi-Front Libatkan AS
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, yang hadir dalam debat tersebut sangat kecewa, sehingga dia membatalkan pertemuan dengan Sekjen PBB itu yang seharusnya diadakan pada Selasa (24/10/2023) sore.
“Sungguh tidak biasa melihat reaksi seperti ini terhadap Sekretaris Jenderal,” tambah Elizondo.
Israel juga menyerukan Sekjen PBB untuk mundur dari jabatannya setelah mengkritik tindakan negaranya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam seruan Israel dan menggambarkannya sebagai serangan yang tidak beralasan.