Penyeberangan Rafah Dibuka, Ambulans dari Gaza Telah Memasuki Mesir
Mesir telah membuka penyeberangan Rafah untuk mengevakuasi 80 warga Palestina yang terluka parah.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mesir telah membuka penyeberangan Rafah untuk mengevakuasi 80 warga Palestina yang terluka parah.
Penyeberangan Rafah dibuka untuk pertama kalinya sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.
Evakuasi ke Mesir ini dilakukan karena semua rumah sakit yang ada di Gaza kewalahan, dan sistem kesehatan tidak dapat membantu mereka yang berada dalam kondisi kritis.
Mereka membutuhkan layanan medis yang lebih canggih, yang tidak tersedia di rumah sakit di Jalur Gaza, sehingga prioritas diberikan kepada 80 orang tersebut berdasarkan kondisi kesehatan mereka.
Dikutip dari Al Jazeera, Otoritas Perbatasan dan Penyeberangan Gaza menerbitkan daftar nama lebih dari 500 orang asing dan pemegang kewarganegaraan ganda, menyerukan mereka untuk menuju penyeberangan Rafah pada Rabu pagi untuk meninggalkan Gaza.
Dalam daftar tersebut disebutkan WNA tersebut harus tiba pada pukul 07.00 waktu setempat di ruang luar penyeberangan.
Baca juga: Komunikasi Terputus, Teuku Wisnu Kesulitan Kirim Bantuan ke Gaza
Daftar tersebut mencakup warga Palestina yang juga memegang kewarganegaraan Jepang, Austria, Bulgaria, Indonesia, Yordania, Italia, Yunani, Australia, dan Ceko.
Terdapat juga daftar orang-orang yang bekerja untuk berbagai LSM yang memiliki paspor dari Spanyol, Italia, Filipina, Haiti, Jerman, AS, Taiwan, Jepang, Austria, Meksiko, Prancis, Kenya, Nigeria, Australia, Afrika Selatan, Armenia, Uganda , Ghana, Yordania, Sierra Leone, Ukraina, Republik Ceko, Selandia Baru, dan Australia.
Sementara itu, kondisi saat ini di penyeberangan Rafah sangat kacau.
Pasalnya, orang-orang berusaha keluar dari Gaza tetapi ada banyak ketidakpastian.
Banyak orang datang ke Rafah tapi namanya tidak ada dalam daftar.
Mereka bersikeras untuk berangkat hari ini, (1/11/2023).
Masyarakat marah karena mereka telah menunggu untuk meninggalkan Gaza selama tiga minggu terakhir dan telah melakukan banyak panggilan dan permohonan kepada kedutaan dan pejabat pemerintah, namun tidak ada tanggapan.
Meski demikian, ambulans pertama yang membawa korban perang telah memasuki Mesir melalui penyeberangan Rafah tersebut, dikutip dari BBC.
Reporter BBC melaporkan, Mesir sedang membangun rumah sakit lapangan sekitar 10 km dari perbatasan.
Tepatnya di Sheikh Zuweid dekat perbatasan Rafah di Mesir.
Rumah sakit ini didirikan untuk merawat orang-orang terluka yang menyeberang dari Gaza.
(Tribunnews.com, Widya)