Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temui Menlu AS, Presiden Palestina Sebut PLO Bisa Kembali Kuasai Jalur Gaza

Menlu AS Antony Blinke menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengatakan PLO bisa kembali menguasai Jalur Gaza jika ada solusi politik.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Temui Menlu AS, Presiden Palestina Sebut PLO Bisa Kembali Kuasai Jalur Gaza
PPO/AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) ini menunjukkan pertemuan Presiden Palestina Mahmud Abbas (kanan) dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di kota Ramallah, Tepi Barat, pada 5 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Israel. kelompok militan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan Otoritas Palestina (PLO) bisa kembali menguasai wilayah Palestina termasuk Jalur Gaza yang saat ini dikuasai militan Hamas.

Menurutnya, hal itu hanya bisa dilakukan jika ada solusi politik atas kekerasan yang terjadi di Gaza saat ini.

“Kami akan sepenuhnya memikul tanggung jawab kami dalam kerangka solusi politik komprehensif yang mencakup seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur dan Jalur Gaza,” kata Abbas kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang sedang berkunjung di Ramallah, Tepi Barat, Palestina, dikutip dari media Palestina, Wafa, Minggu (5/11/2023).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dalam kunjungan pada Minggu (5/11/2023), mengatakan PLO harus mengambil peran sentral dalam “apa yang akan terjadi selanjutnya di Gaza”, merujuk pada rencana AS untuk mencari solusi pemerintahan di Jalur Gaza jika Hamas kalah.

Selain Tepi Barat, Palestina, Antony Blinken juga mengunjungi Turki, yang kedua kunjungan Menlu AS tersebut mendapat protes dari masyarakat setempat.

Baca juga: Rumah PM Israel Benjamin Netanyahu Digeruduk Massa, Didesak Mundur, Disalahkan atas Serangan Hamas

Rencana AS soal Pemerintahan Jalur Gaza jika Hamas Kalah

Beberapa hari sebelumnya, Antony Blinken mengatakan AS dan negara lain sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk masa depan Jalur Gaza jika Hamas digulingkan dari pemerintahannya di sana.

Rencana itu dibahas oleh AS dalam rapat Komite Alokasi Senat, yang mengatakan pemerintahan di Jalur Gaza akan kosong jika Hamas kalah, sementara Israel mengatakan tidak ingin menguasainya.

Berita Rekomendasi

"Di antara kedua posisi tersebut terdapat berbagai kemungkinan permutasi yang sedang kami amati dengan cermat saat ini, seperti halnya negara-negara lain,” kata Antony Blinken pada Selasa (31/10/2023), dikutip dari Reuters.

Ia mengusulkan kemungkinan Otoritas Palestina (PLO) yang memerintah di Tepi Barat, juga dapat berkuasa di Jalur Gaza menggantikan Hamas.

"Apa yang paling masuk akal pada suatu saat adalah Otoritas Palestina yang efektif dan direvitalisasi untuk memiliki pemerintahan atas Gaza," kata Antony Blinken.

Seorang warga Palestina memegang jenazah seorang anak yang terbungkus kain kafan sementara orang lain bereaksi di sampingnya, di luar rumah sakit setelah pemboman Israel di pinggiran timur Kota Gaza, Shujaiya pada 4 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Seorang warga Palestina memegang jenazah seorang anak yang terbungkus kain kafan sementara orang lain bereaksi di sampingnya, di luar rumah sakit setelah pemboman Israel di pinggiran timur Kota Gaza, Shujaiya pada 4 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (DAWOOD NEMER / AFP)

Baca juga: Puluhan Ribu Orang Ikut Demo Pro-Palestina, Mulai dari Eropa hingga Indonesia

Meski demikian, ia khawatir rencana itu akan sulit dicapai.

"Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah hal tersebut dapat dicapai," lanjutnya.

Ia lalu memberikan opsi lain dengan melibatkan badan internasional untuk membentuk pemerintahan di Jalur Gaza jika Hamas kalah dalam perangnya melawan Israel.

“Dan jika Anda tidak bisa, maka ada pengaturan sementara lainnya yang mungkin melibatkan sejumlah negara lain di kawasan. Ini mungkin melibatkan badan-badan internasional yang akan membantu menyediakan keamanan dan pemerintahan,” kata Antony Blinken.

Hamas Palestina vs Israel

Pengambilan gambar yang diambil dari rekaman video AFPTV ini menunjukkan warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Pengambilan gambar yang diambil dari rekaman video AFPTV ini menunjukkan warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP)

Baca juga: Berita Foto : Ribuan Orang Ikuti Aksi Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina

Kunjungan Antony Blinken ke Tepi Barat menyusul kekerasan terbaru antara militan Palestina, Hamas, dan Israel yang memanas setelah Hamas menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di Masjid Al Aqsa, dikutip dari Anadolu Agency.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan 1.538 orang di wilayah Israel.

Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza melalui serangan udara, memutus aliran listrik, air, membatasi pengiriman bantuan dan memperluas serangan hingga ke Tepi Barat.

Genosida Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 9.500 warga Palestina, termasuk 6.400 anak-anak sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (4/11/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas