Indonesia Kirim 26,5 Ton Bantuan untuk Palestina Diantar Melalui Mesir
Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Bantuan dikirimkan sejumlah delegasi Indonesia di Gaza melalui Mesir.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Bantuan dikirimkan sejumlah delegasi Indonesia di Gaza melalui Mesir pada Senin, (6/11/2023) dini hari.
Bantuan seberat 26,5 ton tersebut merupakan bagian dari pengiriman tahap pertama yang sebelumnya dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).
Dalam penerbangan kali ini, bantuan diangkut dengan menggunakan pesawat charterAirbus A330 yang dikoordinasikan oleh Mabes Polri.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol Krishna Murti, dalam keterangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebelum keberangkatan menjelaskan bahwa bantuan yang dikirimkan antara lain berupa 100 tenda peleton serta bantuan obat dan alat kesehatan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan.
"Dukungan Polri yaitu 100 tenda peleton yang 1 tenda bisa memuat 50 orang, artinya nanti bisa memuat 5.000 orang serta 1.000 selimut untuk musim dingin dan jaket musim dingin," ujar Khrisna.
Baca juga: Presiden PKS Ajak Seluruh Komponen Bangsa Dukung Perjuangan Palestina
Pesawat charter tersebut direncanakan mendarat di Bandara El Arish, Mesir, dan dijadwalkan tiba 1 jam 30 menit sebelum dua pesawat C-130 Hercules yang terbang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (04/11/2023) lalu.
"Setelah tiba di Bandara El Arish Mesir nanti bantuan ini sudah dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri untuk nanti diterima oleh Bulan Sabit Mesir dan langsung akan digeser ke Gaza dengan bantuan Pemerintah Mesir," katanya l.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya, menambahkan bahwa bantuan alat-alat medis yang diangkut beratnya mencapai 7 ton.
Bantuan tersebut mencakup emergency kit untuk kebutuhan bedah minor, obat-obatan, serta makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.
"Selain juga dibutuhkan hygiene kit untuk bayi, balita, dan juga ibu hamil juga. Jadi totalnya sekitar 7 ton, dan nanti alat-alat medis untuk rumah sakit akan kita berangkatkan di kloter kedua," ungkap Sumarjaya.