Ivanka Trump Bersaksi di Persidangan Penipuan Perdata Donald Trump di New York
Putri mantan Presiden Amerika Serikat ke-45, Ivanka Trump memenuhi panggilan sebagai saksi di persidangan Donald Trump di New York City.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Putri mantan Presiden Amerika Serikat ke-45, Ivanka Trump memenuhi panggilan sebagai saksi di persidangan Donald Trump di Mahkamah Agung New York di Manhattan pada hari Rabu (8/11/2023).
Ivanka bersaksi dalam kasus penipuan perdata yang bisa saja mengancam masa depan kerajaan bisnis ayahnya, Donald Trump, dikutip dari BBC.
Wanita berusia 42 tahun itu mengaku tidak dapat mengingat soal kesepakatna properti yang ditandatanganinya di perusahaan ayahnya.
Awalnya Ivanka merupakan salah satu tergugat, sampai pengadilan banding memenangkannya tahun ini.
Sebenarnya Ivanka telah berusaha keras untuk menghindari panggilan sebagai saksi.
Ibu tiga anak ini berargumen bahwa dia tidak bisa meninggalkan anak-anaknya di Florida karena masih sekolah.
Namun, hakim dan pengadilan banding di New York mengharuskan dia datang sebagai saksi.
Baca juga: Wanita Ditangkap usai Coba Datangi Donald Trump saat Persidangan, Akui Hanya Ingin Mendukung
Ini adalah persidangan non-juri.
Ivanka Trump diperkirakan menjadi saksi terakhir yang dipanggil oleh tim hukum jaksa agung negara bagian, dilansir NPR.
Lewat persidangan ini, Hakim akan memutuskan tuduhan pemalsuan catatan bisnis, penipuan asuransi, dan konspirasi yang menjerat Trump.
Ivanka Trump menjalani persidangan sebagai saksi selama 4 jam.
Anak Trump itu berbicara dengan lembut melalui mikrofon, duduk tegak dengan tangan di pangkuannya, dan terkadang tersenyum cerah.
Selama persidangan, Ivanka menanggapi dengan tenang dan singkat.
Ia berulang kali menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan mengaku tidak mengingat secara spesifik, atau tidak menyadarinya.
"Saya tidak terlibat dalam pernyataan kondisi keuangannya," kata Ms Trump.
Tanggapannya membuat frustrasi Louis Solomon, pengacara negara yang menanyainya.
"Dia menghabiskan waktu tiga menit untuk mendeskripsikan hotel plaza itu, tetapi dia tidak ingat ketika saya mengajukan pertanyaan kepadanya," kata Solomon.
Baca juga: Zelensky Undang Trump ke Kyiv, Buktikan Perang Rusia-Ukraina Mustahil Selesai 24 Jam
Donald Trump, yang merupakan calon presiden dan kandidat kuat dari Partai Republik untuk Pilpres AS 2024, bisa saja kehilangan asetnya yang berharga, Trump Tower.
Seorang hakim AS memutuskan bahwa Donald Trump dan dua putranya yang sudah dewasa, Eric dan Donald Jr, bertanggung jawab atas penipuan.
Hakim menyatakan bahwa mereka menggelembungkan aset untuk mendapatkan pinjaman yang menguntungkan.
Trump dan putra-putranya menyangkal melakukan kesalahan.
Trump telah beberapa kali menggunakan platform media sosialnya, Truth Social, untuk membela anak-anaknya.
Beberapa jam sebelum kesaksian Ivanka Trump, dia mengatakan "putrinya yang cantik" diseret secara tidak adil ke dalam kasus ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)