Negosiasi Israel dan Hamas Masih Terus Berlanjut, Ada Kemungkinan Lebih dari 10 Sandera Dibebaskan
Negosiasi antara Israel dan militan Hamas yang dimediasi oleh Qatar masih terus berlanjut.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Negosiasi antara Israel dan militan Hamas yang dimediasi oleh Qatar masih terus berlanjut.
Negosiasi ini dilakukan untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari di Gaza dengan imbalan pembebasan sekitar 10-15 sandera yang ditahan oleh Hamas, dikutip dari The Guardian.
Laporan pada hari Rabu, yang mengutip sumber anonim yang mengetahui perundingan tersebut, mengatakan bahwa rincian seputar prospek kesepakatan masih belum pasti.
“Jumlah pastinya masih belum jelas pada tahap ini,” kata sumber anonim kepada Reuters, yang menyebutkan jumlah tawanan yang bisa dibebaskan antara 10 dan 15 orang.
Namun menurut sumber yang dekat dengan Hamas, jumlah sandera yang dibebaskan adalah 12 orang.
“Berputar pada pembebasan 12 sandera, setengah dari mereka adalah warga Amerika, dengan imbalan jeda kemanusiaan selama tiga hari," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Pejabat Palestina di Gaza: Israel Tutup Penyeberangan Rafah, Pasien Terluka Tak Boleh Dievakuasi
Menurut wartawan Al Jazeera, Alan Fisher hingga saat ini negosiasi masih terus berlangsung.
“Ada banyak pembicaraan yang terjadi, banyak negosiasi yang sedang berlangsung,” kata Alan Fisher.
Qatar telah menjadi pemain kunci dalam perundingan yang menjamin pembebasan sekitar 240 sandera Hamas, dan yang terbaru merundingkan penyerahan empat tawanan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada gencatan senjata kecuali semua tawanan dibebaskan.
“Yah, tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum, di Gaza tanpa pembebasan sandera kami,” kata Netanyahu, dikutip dari The Cradle.
Meskipun ada diskusi mengenai jeda taktis dalam pertempuran, Fisher mengatakan bahwa hal ini juga ditepis oleh Netanyahu 24 jam yang lalu.
Reuters mengatakan jeda pertempuran selama 24-48 jam, atau penyempitan zona utama pertempuran, diperkirakan akan terjadi pada minggu depan dengan imbalan pembebasan beberapa sandera.
Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obaida dalam pidatonya mengatakan satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan penuh para tawanan adalah melalui pertukaran tahanan secara menyeluruh atau bertahap.
Menyusul laporan mengenai perundingan terbaru, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang mengatakan pihaknya menyambut baik kembalinya setiap sandera.
Hingga saat ini, masih belum jelas seberapa besar Israel akan memprioritaskan pembebasan tawanan ketika mereka melancarkan serangan ke Gaza dari darat, laut, dan udara.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel