Jokowi Sebut Indonesia Negara Demokrasi Ketiga Terbesar Dunia saat Beri Kuliah Umum di Amerika
Dalam kuliah umum tersebut Jokowi memperkenalkan Indonesia sebagai negara besar kepada 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kuliah umum di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, (13/11/2023) waktu setempat.
Dalam kuliah umum tersebut Jokowi memperkenalkan Indonesia sebagai negara besar kepada kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar.
Baca juga: Jokowi Ajak Joe Biden Wujudkan Keadilan dan Perdamaian di Palestina
"Tahukan anda bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, 2/3 Indonesia adalah air dan penduduk Indonesia sekarang ini hampir 300 juta," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan mengenai kekayaan budaya Indonesia yang memiliki 714 suku dan 1.100 lebih bahasa daerah. Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
"Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia, tahun depan Indonesia akan ada pemilu," kata Jokowi.
Baca juga: Menteri PUPR: Peraturan Sistem Pembayaran Tol Nirsentuh Diteken Jokowi Usai Pulang dari AS
Pemilu tersebut kata Presiden bukan hanya Pemilihan Presiden. Melainkan juga pemilihan anggota legislatif serta pemilihan kepala daerah. Rakyat Indonesia kata Presiden memilih langsung calon pemimpinnya tersebut.
"Pemilihan presiden dan legislatif atau parlemen dan kemudian di bulan November akan ada pilihan Gubernur, bupati dan wali kota. Pemilihan langsung oleh rakyat. Gubernur ada 38, bupati dan wali kota ada 514, dan setelah itu juga ada pemilihan kepala desa yang jumlahnya 74.800," katanya.
Menurut Presiden perbedaan pilihan di Indonesia merupakan hal biasa. Karena Indonesia disatukan oleh Keberagaman. Dalam mengelola keberagaman Indonesia memiliki panduan yakni Pancasila.
"Unity in diversity yang menginspirasi di setiap sendi sendi kehidupan termasuk kehidupan bernegara," pungkasnya.