Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Sebut Hamas Teroris, Israel Kini Justru Dicap Negara Teror oleh Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Israel sebagai “negara teror”.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sering Sebut Hamas Teroris, Israel Kini Justru Dicap Negara Teror oleh Erdogan
BADAN PERS SAUDI / AFP
Foto yang dirilis oleh Saudi Press Agency (SPA) pada 11 November 2023 memperlihatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara saat pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Israel sebagai “negara teror” dan menyebut negeri Zionis itu telah melakukan genosida di Jalur Gaza.

Tudingan Erdogan itu dilontarkan dalam pernyataan yang disampaikannya kepada Partai Keadilan dan Pembangunan hari Rabu, (15/11/2023), di Ankara, Turki.

Erdogan juga mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengungkapkan apakah negaranya memang memiliki senjata nuklir.

Dia menyebut seandainya Israel benar-benar memiliki senjata nuklir, senjata itu tak akan bisa membantu Netanyahu mempertahankan posisinya sebagai kepala pemerintahan.

Menurut Erdogan, Netanyahu nantinya pasti kehilangan jabatannya, terlepas dari situasi perang di Gaza.

“Kita melihat Netanyahu diapit oleh para menteri saat konferensi persnya. Dia pikir para menteri itu akan menyelamatkannya. Netanyahu tak akan bisa diselamatkan,” ujar Erdogan dikutip dari Russian Today.

Baca juga: MUI Bantah Terbitkan Daftar Produk Pro Israel, Haramkan Beli Produk Produsen Pendukung Israel

Erdogan mengklaim saat ini Israel tengah melakukan genosida di Gaza.

Berita Rekomendasi

Kata dia, orang-orang yang tetap bungkam atas serangan Israel terhadap warga Palestina telah “terlibat dalam kejahatan itu seperti para pelaku”.

“Israel tetap menggunakan strategi penghancuran total Kota Gaza dan warganya. Israel adalah negara teror yang menghancurkan secara brutal, dengan sengaja mengebom warga sipil yang lari menyelamatkan diri. Saya berkata secara terang-terangan, dengan hati yang jernih, bahwa Israel adalah negara teror,” ucap Erdogan.

Di samping itu, Erdogan menyebut Turki akan membawa kasus Israel ke Mahkamah Pidana Internasional.

Dia menegaskan negaranya bakal mengajukan gugatan ke lembaga internasional itu.

Baca juga: Hari ke-39 dan ke-40 Perang Gaza: Israel Bom Menara Al-Salhi, 22 Tank IDF Hancur 

Turki sendiri tidak bisa melakukan hal itu secara langsung karena tidak pernah meratifikasi Statuta Roma.

Meski demikian, media Turki menyebut badan pemerintah dan LSM bisa memberikan informasi kepada pihak kejaksaan tentang adanya dugaan kejahatan dan meminta adanya penyelidikan.

“Anda punya bom atom apa tidak? Saya menantang Netanyahu untuk menjawabnya, tapi saya pikir dia tidak akan bisa menjawabnya," ujar Erdogan.

“Anda bisa mengancam orang-orang dengan cara apa pun yang Anda bisa, tetapi Netanyahu sudah mendekati akhirnya.”

Sebelumnya, Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu menyarankan negaranya untuk melancarkan serangan nuklir ke Gaza.

Saran itu mendapat kritik di Israel dan di dunia internasional. Eliyahu kemudian dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Israel Nyata Sebar Hoak yang Menggelikan Jadi Bukti Mereka Sebenarnya Kalah dalam Perang Opini

Hingga saat ini Israel tidak pernah mengonfirmasi apakah memiliki senjata nuklir. Namun, negara itu dipercaya memiliki nuklir sejak tahun 1960-an.

Diperkirakan ada sekitar 90 hulu ledak nuklir yang dimiliki Israel.

Israel kerap sebut Hamas “teroris”

Israel sering menyebut Hamas yang berkuasa di Gaza sebagai kelompok teroris.

Sebagai contoh, pada hari Sabtu, (11/11/2023), Netanyahu bersumpah akan melancarkan operasi militer untuk melenyapkan “kelompok teroris Hamas”.

Dia juga menuding Hamas menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.

Kala itu Netanyahu merespons tudingan dari Presiden Prancis Emannuel Macron yang menyebut bahwa Israel telah mengebom “bayi, wanita, dan lansia” .

Macron menyebut hal itu tidak bisa dibenarkan. Dia mendesak Israel menghentikannya.

“Dia membuat kesalahan besar, secara faktual dan moral. Hamaslah yang mencegah evakuasi warga sipil, bukan Israel," kata Netanyahu.

“Kebebasan tidak boleh diberikan kepada para teroris yang melakukan dua kejahatan perang."

“Kami benar-benar melakukan segalanya guna meminimalkan bahaya bagi warga sipil."

Baca juga: AS Diam-diam Guyur Tambahan Amunisi untuk Israel: Ada 2 Ribu Rudal Berpemandu Laser Hellfire

Netanyahu juga mendesak para kepala negara di Timur Tengah untuk melawan Hamas.

Menurutnya “kelompok teroris” itu sudah hanya membawa bencana ke Gaza.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas