Berkhianat, Pilot Senior Angkatan Bersenjata Ukraina Membelot ke Rusia
Seorang pilot senior angkatan bersenjata Ukraina dengan pangkat perwira membelot ke Rusia.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pilot senior angkatan bersenjata Ukraina dengan pangkat perwira membelot ke Rusia. Pilot tersebut sudah berada di wilayah Rusia dan sedang diinterview oleh Dinas Keamanan Rusia.
Kantor berita TASS mengutip seseorang yang diduga mengatur penerbangan pilot tersebut di garis depan, Sabtu 18 November 2023 menyebutkan pilot tersebut masih berstatus prajurit aktif yang memegang pangkat “perwira senior” di pasukan Kiev.
“Pilot angkatan bersenjata Ukraina saat ini berada di Rusia dan sedang diwawancarai oleh Dinas Keamanan Federal,” kata seorang pilot helikopter serang militer Rusia yang diidentifikasi oleh TASS seperti yang dikatakan Aleksey Voevoda kepada badan tersebut.
Rusia dilaporkan berada di balik operasi tersebut. Voevoda menolak mengungkapkan rincian apa pun tentang operasi tersebut, dan menambahkan bahwa dia tidak dapat membagikannya sekarang.
Beberapa saluran Telegram Rusia mengklaim bahwa wawancara dengan pilot Ukraina mungkin akan segera dipublikasikan. Identitas dan pangkatnya masih belum jelas.
Menurut Voevoda, pilot Ukraina tersebut adalah seorang komandan penerbangan di Ukraina dan selama ini telah membantu pasukan Rusia sejak awal konflik antara Moskow dan Kiev, menurut klaim wakil menteri informasi Republik Rakyat Donetsk, Daniil Beznosov.
“Pilot Ukraina telah datang ke pihak kami sejak awal operasi militer khusus dan membantu kami dengan informasi dan cara lain,” tulis pejabat tersebut dalam postingan Telegram.
Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi
Perkembangan ini terjadi di tengah serangan balasan Ukraina yang sebagian besar terhenti. Operasi tersebut, yang diluncurkan oleh Kiev pada awal Juni, gagal membawa perubahan berarti di garis depan. Sebaliknya, hal ini juga menyebabkan kerugian besar baik personel maupun material di pihak Ukraina.
Akhir Oktober 2023 lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa pasukan Rusia telah “menjatuhkan 24 pesawat dalam lima hari.”
Awal bulan yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan perkiraan bahwa Kiev kehilangan lebih dari 90.000 tentara dalam serangan balasannya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-633: Listrik Padam setelah Sistem Energi di Ukraina Diserang
Menurut Putin, militer Ukraina juga kehilangan 557 tank dan hampir 1.900 kendaraan lapis baja pada periode yang sama.
Pada awal November, komandan militer utama Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan kepada The Economist bahwa konflik antara kedua tetangga tersebut telah mencapai kebuntuan ala Perang Dunia I, di mana Rusia memiliki keunggulan karena cadangan personel yang lebih banyak dan sumber daya yang lebih besar.