Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaksa Seoul Tuntut Pemimpin Sekte JMS Pidana Penjara 30 Tahun dan Jalani Terapi Seksual 500 Jam

Jaksa Korea Selatan (Korsel) menuntut hukuman penjara selama 30 tahun dan program terapi seksual selama 500 jam bagi Jeong Myong-seok.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Jaksa Seoul Tuntut Pemimpin Sekte JMS Pidana Penjara 30 Tahun dan Jalani Terapi Seksual 500 Jam
Netflix Asia
Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal. - Jaksa Korea Selatan (Korsel) menuntut hukuman penjara selama 30 tahun dan program terapi seksual selama 500 jam bagi Jeong Myong-seok. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa di Korea Selatan (Korsel) menuntut hukuman penjara selama 30 tahun kepada Jeong Myong-seok.

Dikutip dari Straits Times, Jeong Myong-seok adalah pemimpin kultus Jesus Morning Star (JMS) yang penuh skandal.

Kantor berita Yonhap melaporkan pada Selasa, (21/11/2023), bahwa Jeong Myong-seok telah dituduh memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap dua pengikut perempuan JMS.

Tindakan itu dilakukan beberapa kali antara Februari 2018 dan September 2021.

Tak hanya itu, Jeong Myong-seok juga menganiaya pengikut perempuan Korea Selatan lainnya.

Baca juga: Sutradara In the Name of God: A Holy Betrayal Sebut JMS Lebih Parah dari yang Terlihat di Dokumenter

Dalam persidangan, jaksa juga meminta Jeong Myong-seok menjalani program terapi seksual selama 500 jam.

Jeong Myong-seok pun diminta memakai monitor pergelangan kaki selama 20 tahun.

Berita Rekomendasi

Sudah Pernah di Penjara

Jeong Myong-seok sudah pernah dipenjara 10 tahun karena memperkosa perempuan pengikut JMS dan menggelapkan dana dari kelompok tersebut.

Ia dibebaskan pada 2018, menurut laporan Korea Herald.

Tuduhan penyerangan seksual makin banyak dilontarkan kepada Jeong setelah dia dibebaskan.

Sinopsis Singkat Serial Dokumenter Netflix In The Name of God: A Holy Betrayal

Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal
Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal (Netflix Asia)

Kisah nyata Jeong Myeong-seok, pria Korea Selatan yang mengaku sebagai utusan Tuhan atau reinkarnasi Yesus, dirangkum dalam serial In The Name of God: A Holy Betrayal yang ditayangkan pada bulan Maret 2023.

Serial dokumenter ini menampilkan empat pemimpin aliran sesat di Korea Selatan, termasuk Jeong Myong-seok.

Baca juga: Diduga Ada Kru Pengikut Kultus JMS, Stasiun TV KBS Korea Lakukan Investigasi

Lewat dokumenter ini, para manta pengikut Jeong Myong-seok juga membagikan pengalaman terseret dalam kultus sesat itu.

Dikutip dari DM Talkies, pada episode pertama, serial ini membahas awal mula Jeong Myeong-seok mengumpulkan ribuan pengikutnya.

Ia menggunakan ramalan dan kekuatan penyembuhannya untuk menggaet pengikut.

Karena makin banyak laporan pelanggaran Jeong Myeong-seok yang dipublikasikan, dia melarikan diri.

Jeong Myeong-seok melanjutkan pekerjaannya di luar negeri.

Cuplikan adegan In the Name of God: A Holy Betrayal.| Maple Yip, mantan pengikut kultus JSM sekaligus korban pelecehan seksual Jeong Myeong Seok.
Cuplikan adegan In the Name of God: A Holy Betrayal.| Maple Yip, mantan pengikut kultus JSM sekaligus korban pelecehan seksual Jeong Myeong Seok. (Koreaboo)

Sementara itu, musuh-musuhnya menghadapi pembalasan yang kejam.

Ia pernah menghadapi hukuman penjara setelah ditangkap di Tiongkok.

Namun, setelah pembebasannya, Jeong Myeong-seok kembali ke kultusnya dan tetap melakukan berbagai pelanggaran pada anggotanya.

Baca juga: Sekte Sesat JMS Masih Cari Jemaat Baru, Yuk, Simak Cara Agar Tidak Terpengaruh!

Awalnya, Netflix dilarang menayangkan serial ini karena kontennya yang sensitif.

Namun, Netflix berhasil memenangkan izin tayangnya, dikutip dari Variety.

Kesaksian Korban Kultus Sesat JMS

Sutradara sekaligus produser In the Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun, menyebut kultus JMS 10 kali lebih buruk dari yang terlihat dalam dokumenter.

Cho pun menceritakan pengalamannya dalam membuat dokumenter ini.

Sung Hyun peristiwa tragis yang ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal hanyalah 10 persen dari aslinya.
Sung Hyun peristiwa tragis yang ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal hanyalah 10 persen dari aslinya. (Kolase Tribunnews)

Mengutip laman Koreaboo, Cho Sung Hyun mengungkap telah mengenal banyak orang yang terpengaruh oleh aliran sesat.

"Setelah saya mulai membuat dokumenter, topiknya hampir seperti pekerjaan rumah bagi saya," sambung Cho Sung Hyun.

Setelah bertahun-tahun mempelajari dan mengamati sekte-sekte ini, dia mengusulkan untuk membuat serial dokumenter tentang kultus sesat ke Netflix.

Adegan pertama In the Name of God: A Holy Betrayal menampilkan cuplikan wawancara dengan Maple Yip.

Baca juga: Sinopsis Serial In The Name of God A Holy Betrayal, Kisah Nyata 4 Sekte Sesat di Korea Selatan

Maple Yip adalah korban kultus Christian Gospel Mission (JMS).

Dalam 10 menit pertama, penonton disuguhkan dengan pengakuannya bahwa Maple Yip dilecehkan secara seksual oleh pemimpin JMS, Jeong Myeong Seok.

Sebab, Cho ingin menunjukkan kepada mereka semua yang perlu mereka ketahui tentang kultus tersebut.

Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal
Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal (Netflix Asia)

Rekaman suara Maple Yip membeberkan bukti Jeong Myeong Seok menyerangnya.

Cho menyebut peristiwa tragis yang ditampilkan dalam serial dokumenter ini hanyalah 10 persen dari kenyataan.

"Saya sadar ada kontroversi mengenai konten seksual, tapi yang penting semua yang dikatakan itu benar," urainya.

"Sulit bagi kami untuk mendengarkan konten sambil mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis," papar Sung Hyun.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas