Hamas Bebaskan 17 Sandera di Hari Ketiga Gencatan Senjata, Termasuk 1 Warga Negara Rusia
Di hari ketiga gencatan senjata, Hamas bebaskan 17 orang sandera, termasuk 13 orang Israel dan 4 warga negara asing.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel mengatakan pada hari Minggu (26/11/2023) bahwa 13 sandera telah dipulangkan ke wilayah Israel, sementara 4 sandera berkewarganegaraaan asing dipulangkan melalui Mesir.
Mengutip Al Arabiya, para sandera termasuk 9 anak-anak, 4 wanita dan satu orang berkewarganegaraan ganda Israel-Rusia.
12 sandera Israel diserahkan ke pangkalan militer, sementara 1 orang dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, Israel membebaskan 39 warga Palestina, termasuk 6 wanita dan 33 remaja.
Hingga gencatan senjata hari ketiga ini, total sudah ada 58 sandera yang dibebaskan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023.
Sementara itu Israel telah membebaskan 117 tahanan Palestina.
Baca juga: Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 4 Warga Thailand, 39 Tahanan Palestina Kembali ke Keluarganya
Pertukaran tawanan dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, dari hari Jumat hingga Senin (27/11/2023), dengan target 50 orang sandera dibebaskan oleh Hamas, sementara dari pihak Israel membebaskan 150 orang Palestina.
Berapa Banyak Tawanan yang Dibebaskan Sejauh Ini?
Hari Pertama (24/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel, 10 warga negara Thailand dan 1 warga negara Filipina
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina
Hari Kedua (25/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel dan 4 warga Thailand
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina
Hari Ketiga (26/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel, 3 warga negara Thailand dan satu orang Rusia-Israel
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina

Baca juga: Delapan Pria Bersenjata Bajak Kapal Tanker Israel di Perairan Yaman, Aksi Kelompok Houthi Lagi?
Netanyahu memberi tahu Joe Biden bahwa ia akan melanjutkan operasi Gaza setelah gencatan senjata
Dilansir Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.
Namun, Netanyahu juga mengatakan dia akan menyambut baik perpanjangan gencatan senjata jika langkah tersebut memfasilitasi pembebasan 10 sandera tambahan setiap hari, sebagaimana disepakati berdasarkan perjanjian gencatan senjata awal.
Di sisi lain, Biden diminta Hamas untuk menekan Israel untuk menghentikan serangan.
Berbicara dari Beirut, juru bicara senior Hamas Osama Hamdan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia mengharapkan Joe Biden untuk mendorong Israel mengakhiri perangnya di Jalur Gaza.
“Saya punya komentar yang sangat spesifik. Presiden Biden memiliki kemampuan untuk mengakhiri serangan Israel terhadap Gaza."
"Dia mempunyai kekuatan untuk melakukan hal itu dan pembicaraan tentang perpanjangan gencatan senjata bukanlah solusi."
“Solusinya adalah menghentikan serangan Israel terhadap Gaza dan memaksa Israel untuk menerapkan resolusi internasional mengenai rakyat Palestina,” kata Hamdan.

Baca juga: Hamas: Israel Berbuat Kecurangan, Tidak Patuhi Aturan Perjanjian Gencatan Senjata
Kabinet perang Israel membahas kemungkinan memperpanjang gencatan senjata
Sementara itu, dalam perkembangan terbaru, kabinet perang Israel telah membahas kemungkinan memperpanjang gencatan senjata sementara dengan Hamas, ungkap kata seorang sumber Israel kepada jaringan CNN.
Sumber tersebut mengatakan syarat perpanjangan tidak berubah dari perjanjian awal, yang berarti Hamas perlu membebaskan 10 sandera tambahan untuk setiap tambahan hari jeda pertempuran.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.