TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-643.

Badai dahsyat melanda Rusia, Ukraina dan Moldova.

Rusia mencoba menyerbu Avdiivka dari segala arah.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menghadiri sesi NATO di Brussels pada hari Selasa dan Rabu.

Ekspor barang-barang sipil dari Turki ke Rusia meningkat menimbulkan kekhawatiran bagi AS dan UE.

Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-643, dikutip dari TheGuardian:

Baca juga: Rusia: Menenggelamkan Gaza dalam Darah Tak Akan Bikin Israel Aman

- Angin topan, hujan salju, dan banjir telah melanda wilayah selatan Rusia

Beberapa wilayah selatan Rusia seperti Dagestan, Krasnodar, dan Rostov, dan wilayah pendudukan Ukraina seperti, Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporizhzhia, dan Krimea mengalami badai besar.

Sementara cuaca buruk di Ukraina menewaskan 5 orang.

Selain itu, badai menumpahkan salju setinggi 25cm (10 inci) di beberapa tempat menyebabkan aliran listrik terputus di hampir 1.500 kota dan desa.

Di Moldova, empat orang lainnya dilaporkan tewas.

Suhu beku diperkirakan terjadi pada Selasa pagi.

Kementerian Energi Rusia mengatakan pemadaman listrik berdampak pada 1,9 juta orang.

- Hujan mengguyur pelabuhan Sevastopol dan Sochi di Krimea

Baca juga: Danilov Bantah Ada Agen Rusia Menyusup di Badan Intelijen Ukraina

Prakiraan cuaca mengatakan hujan terus berlanjut hingga Senin malam.

Beberapa orang berharap, badai tersebut dapat membawa dampak untuk kemunduran upaya perang Rusia.

- Pasukan Rusia berupaya merebut Avdiivka dari semua sisi

Kepala administrasi militer Avdiivka, Vitaly Barabash mengatakan Rusia melakukan serangan kedua arah.

“Rusia telah membuka dua sektor lagi yang mulai mereka serang – ke arah Donetsk … dan di zona industri. Musuh berusaha menyerbu kota dari segala arah," katanya.

- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menghadiri sesi NATO di Brussels

Pertemuan ini akan mencakup pertemuan tingkat menteri luar negeri pertama Dewan NATO-Ukraina, sebuah badan yang dibentuk untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi serta membantu mempersiapkan Kyiv untuk menjadi anggota.

“Sekutu akan terus mendukung pertahanan Ukraina sampai Rusia menghentikan perang agresinya,” kata Jim O'Brien, diplomat utama AS untuk Eropa.

- Ekspor barang-barang sipil yang digunakan oleh militer seperti microchip dan teleskop ke Rusia dari Turki meningkat

Sehingga ini menimbulkan kekhawatiran bagi AS dan UE.

- Kementerian Pertahanan Inggris menggambarkan perkiraan Ukraina yang 'masuk akal' mengenai korban Rusia

Baik yang tewas atau yang terluka mencapai rata-rata harian hampir 1.000 orang pada bulan November.

Hal ini, secara sepintas, akan menjadikan November 2023 sebagai salah satu bulan tersulit bagi pasukan Rusia.

Dengan sebagian besar kerugian mereka berasal dari serangan Avdiivka, meskipun angka kerugaian Ukraina tidak diberikan.

- Sekretaris Jenderal aliansi militer tersebut, Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina akan menjadi anggota NATO dengan tunduk pada reformasi setelah perang

Negara-negara NATO masih sepakat bahwa keanggotaan penuh masih mustahil dilakukan di tengah perang.

Meskipun upaya untuk mendekatkan Ukraina dan NATO terus berlanjut.

- Penguasa Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan 3.000 pejuangnya siap berangkat dan berperang di Ukraina demi Rusia.

Kadyrov diduga sedang sakit, dan tentaranya sering dicemooh di dunia maya karena terlihat terlalu khawatir dengan mengunggah video buatan mereka sendiri di TikTok.

Ada juga beberapa formasi bersenjata Chechnya yang memilih untuk berperang di pihak Ukraina daripada Rusia.

- Artefak kuno Scythian dari museum di Krimea yang diduduki Rusia telah dikembalikan ke Ukraina setelah perselisihan hukum mengenai hak kepemilikan

Sebuah museum Ukraina mengatakan hak kepemilikan ini menyebabkan artefak tersebut menghabiskan hampir satu dekade di Belanda.

- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan dia berencana melakukan perjalanan ke Makedonia Utara, anggota NATO, minggu ini

Sergei Lavrov akan menghadiri konferensi Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang beranggotakan 57 negara, yang mencakup Rusia.

Anggota lainnya yang berbatasan dengan Makedonia Utara mengatakan pihaknya telah mengeluarkan izin bagi Lavrov untuk terbang melalui wilayah udaranya.

- Moskow tidak memiliki rencana untuk memperluas wilayahnya lebih jauh di Eropa, tegas Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov

Ini menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan AS pekan lalu bahwa Putin tidak akan berhenti di Ukraina jika dia menang.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina