Deal, Militer Iran Segera Terima Puluhan Jet Tempur Su-35 dan Heli Serang Mi-28 Buatan Rusia
Iran akhirnya menyelesaikan proses pembelian pesawat tempur Sukhoi 35 dan Helikopter serang MI-28 dengan Rusia.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran dikabarkan telah menyelesaikan proses pembelian pesawat tempur Sukhoi 35 dan Helikopter serang MI-28 dengan Rusia.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mahdi Farahi, sebagaimana dikutip Kantor Berita Tasnim.
Laporan tersebut mengatakan Farahi memberikan jaminan bahwa pengadaan tiga pesawat canggih tersebut berjalan lancar, menggarisbawahi integrasi mereka ke dalam persenjataan militer Iran.
Dia menegaskan bahwa Iran memimpin kawasan dalam hal jumlah helikopter militer dan terutama telah memperkuat kemampuannya melalui beberapa proyek peningkatan.
Meskipun wakil menteri tidak mengungkapkan jumlah pasti pesawat yang dijadwalkan untuk dikirim, laporan sebelumnya mengindikasikan perkiraan Teheran akan menerima 24 jet tempur Su-35 Flanker-E dari Moskow.
Selain itu, pada bulan September, Kantor Berita Tasnim Iran melaporkan kedatangan jet latih subsonik Yak-130 bertanda IRIAF (Angkatan Udara Republik Islam Iran).
Setidaknya dua Yak-130 diamati di provinsi Isfahan Iran dan saat ini beroperasi dengan IRIAF.
Meskipun kemampuan mereka secara signifikan kurang canggih dibandingkan Su-35, Yak-130 diyakini sebagai pesawat latih transisi bagi pilot-pilot Iran sebelum mengoperasikan SU-35.
Media Iran menekankan tujuan utama pesawat latih ini adalah untuk melatih pilot Iran dalam menangani jet tempur canggih seperti Su-35 dan Sukhoi Su-57.
Upaya ini diarahkan untuk membekali pilot Iran dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat generasi 4+ dan kelima secara efektif.
Pesawat latih ini juga berfungsi untuk pelatihan misi dukungan udara jarak dekat dan dapat membawa banyak ton amunisi, termasuk berbagai senjata yang dipasang di sayap dan badan pesawat, serta pod senjata 23 mm.
Sementara itu, Iran dikabarkan siap menerima sebanyak 24 Su-35 yang awalnya diproduksi oleh Rusia untuk Mesir—kesepakatan yang kemudian dibatalkan Mesir, dilaporkan karena tekanan dari Amerika Serikat.
Namun konflik yang sedang berlangsung di Ukraina diduga mengganggu rencana dan jadwal pengiriman jet tempur canggih tersebut ke Iran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kemampuan Kekuatan Udara Iran