Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang telah memutuskan untuk menyusun hasil studi mendukung digitalisasi usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi pedoman baru pada akhir tahun fiskal ini.

Pemerintah berharap hal itu akan mengarah pada pertumbuhan usaha kecil dan menengah serta peningkatan keuntungan lembaga keuangan.

Baca juga: Bertemu Wamen Transportasi Jepang, Budi Karya Harap Proyek MRT Jakarta Fase 2A Rampung Sesuai Target

Secara khusus, kelompok studi baru yang terdiri dari eksekutif dan pakar dari lembaga keuangan akan dibentuk untuk memeriksa prosedur khusus untuk mendukung digitalisasi usaha kecil dan menengah (UKM).

Juga metode untuk mengamankan keterampilan dan sumber daya manusia yang diperlukan, dan bagaimana berkolaborasi dengan organisasi terkait lainnya seperti perusahaan IT, mengacu pada preseden dari seluruh Jepang.

"Fakta yang ada bahwa tidak sedikit kasus di mana lembaga keuangan regional dan organisasi lain mendukung digitalisasi usaha kecil dan menengah (UKM), yang telah tertinggal. Oleh karena itu Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) telah memutuskan untuk merumuskan pedoman baru yang merangkum prosedur dukungan untuk memperluas upaya ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (29/11/2023).

Digitalisasi usaha kecil dan menengah diharapkan dapat mengarah pada operasi yang lebih efisien dan peningkatan penjualan menggunakan data.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Koperasi dan UMKM, Kemenkop UKM Jalin Kerja Sama dengan Kelompok Negara D-8 

Namun menurut survei, lebih dari 60 persen usaha kecil dan menengah nasional hampir tidak tersentuh karena kekurangan sumber daya manusia.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan nama dan alamat serta nomor whatsapp.