Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-645: Uni Eropa Kirim 300 Ribu Peluru yang Dijanjikan ke Ukraina
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-645, Dmytro Kuleba mengatakan Uni Eropa telah mengirimkan sekitar 300 ribu peluru ke Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-645.
Ukraina mengatakan serangan di Kherson menewaskan lima pejabat senior Rusia.
Ukraina mengklaim menembak jatuh 21 drone Shahed pada Selasa (28/11/2023) malam.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia mungkin akan menggunakan lebih banyak bom cluster seberat 500 kg di Donetsk.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, Uni Eropa telah mengirimkan sekitar 300 ribu peluru yang dijanjikan kepada Ukraina.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-645, dikutip dari TheGuardian:
Baca juga: Jelang Musim Dingin, Rusia Terus Lancarkan Serangan ke Pertahanan Sisi Timur Ukraina
- Serangan Ukraina di Kherson menewaskan 5 pejabat tinggi Rusia
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan serangan itu menargetkan sebuah pertemuan di Desa Yuvileyne menyusul informasi yang diberikan oleh kelompok bawah tanah dan penduduk lokal.
- Ukraina mengklaim telah menembah jatuh 21 drone Shaded buatan Iran
Drone tersebut diketahui menuju wilayah barat Khmelnytskyi, tepatnya di pangkalan udara Ukraina pada Selasa (28/11/2023) malam.
- Juru bicara militer Ukraina Oleksandr Shtupun mengatakan Rusia meningkatkan serangannya di wilayah timur Donetsk
Saat ini, Rusia telah menggandakan tembakan artiler dan serangan udaranya.
Mereka juga mengintensifkan serangan infanteri darat.
Baca juga: Media Barat Mulai Sindir Presiden Ukraina, Juluki Presiden Zelensky Sebagai Tokoh Pemimpi
- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia juga akan menggunakan lebih banyak bom di donetsk
Bom tersebut adalah bom cluster seberat 500 kg.
Bom cluster 500 kg dapat mengeluarkan 100-350 bom kecil di wilayah yang luas.
- Uni Eropa mengirimkan 300 ribu peluru dari 1 juta peluru yang dijanjikan kepada Ukraina
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan tuntutan upaya perang Ukraina berarti adanya kebutuhan untuk penyelarasan yang lebih besar antara produksi senjata Ukraina dan NATO.
Selain itu juga untuk menciptakan wilayah bersama Euro-Atlantik dalam industri pertahanan.
- Kuleba mengatakan Ukraina tidak melihat kelelahan di antara sekutu-sekutunya di NATO
Menurutnya, sekutu-sekutu Ukraina malah memberikan dukungan.
“Saya mendengar jawaban 'tidak' yang jelas terhadap segala referensi mengenai kelelahan, dan saya mendengar jawaban 'Ya' yang jelas untuk meningkatkan dukungan kepada Ukraina," kata Kuleba.
"Mereka memahami bahwa agar mereka merasa aman, tidak berakhir di Ukraina di mana tentara NATO harus berperang, Ukraina harus menang dalam perang ini," tambahnya.
- Pasukan Rusia mengaku telah menguasai Desa Khromove
Desa Khromove berada di tepi barat Bakhmut, sebuah kota yang jatuh ke tangan Rusia pada musim panas setelah pertempuran selama berbulan-bulan dan masih menjadi lokasi pertempuran sengit.
- Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah memperingatkan bahwa blok tersebut tidak boleh meremehkan Rusia dan kemampuannya untuk terus berperang di Ukraina
“Perekonomian Rusia berada dalam kondisi perang, Putin memiliki toleransi yang tinggi terhadap korban jiwa, dan tujuan Rusia di Ukraina tidak berubah,” katanya.
- Upaya Rusia gagal untuk terpilih kembali menjadi anggota dewan eksekutif Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
Dalam pemungutan suara negara-negara anggota, Ukraina, Lituania, dan Polandia terpilih mengisi tiga kursi dari blok Eropa Timur untuk masa jabatan 2024-2026.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina