Gencatan Senjata Berakhir, IDF Kembali Luncurkan Serangan Udara di Gaza Utara
Pertempuran kembali terjadi di Gaza setelah batas waktu gencatan senjata berakhir hari ini.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran kembali terjadi di JalurGaza setelah batas waktu gencatan senjata berakhir pada hari ini, Jumat (1/12/2023).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan akan melanjutkan pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza.
Oleh karena itu, IDF mulai meluncurkan berbagai serangan udara di Jalur Gaza.
Pihak IDF mengatakan telah meluncurkan jet tempur untuk menyerang.
“Jet tempur saat ini menyerang sasaran Hamas di Jalur Gaza," tulis IDF, dikutip dari Al Jazeera.
Dimulai dari Jalur Gaza Utara, serangan diluncurkan di lingkungan permukiman Sheikh Radwan.
Baca juga: Suara Tembakan dan Ledakan Terdengar di Jalur Gaza
Selain di Gaza Utara, IDF juga melakukan penembakan artileri di Gaza Tengah.
IDF mencoba memperluas operasi militer di lapangan dengan melakukan penargetan di Gaza Tengah.
Sementara di Gaza selatan, terdengar jelas suara drone Israel.
Saat ini, Jalur Gaza tengah berada di bawah serangan artileri barat dan pemboman udara oleh IDF.
Sementara saksi mata mengatakan ada bentrokan hebat di Kota Gaza dan di bagian utara Jalur Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera, bentrokan terjadi antara kelompok pejuang Palestina dan IDF.
Di Jalur Gaza tengah, tank-tank Israel juga melakukan penembakan di dekat kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.
Baca juga: Tak Pedulikan Ancaman AS, Israel Kembali Gempur Gaza, Drone Zionis Meluncur di Atas Warga
30 Tahanan Palestina Dibebaskan di Hari Terakhir Gencatan Senjata
Media WAFA melaporkan, otoritas pendudukan Israel pada Jumat dini hari membebaskan 30 tahanan Palestina, termasuk 22 anak-anak dan 8 wanita.
Pembebasan tersebut terjadi di dekat Ramallah dan di Yerusalem yang diduduki.
Ini adalah kesepakatan pertukaran tahanan gelombang ketujuh di bawah gencatan senjata kemanusiaan sementara di Gaza antara faksi Palestina dan pendudukan Israel, yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir.
Kemudian 19 dari tahanan anak-anak yang dibebaskan diangkut dengan bus dari penjara militer Ofer ke pusat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Keluarga mereka dan sejumlah simpatisan menyambut mereka dengan hangat di halaman Kota Ramallah.
Selama tujuh gelombang perjanjian pertukaran, otoritas pendudukan Israel membebaskan total 63 tahanan perempuan Palestina dan 147 anak-anak, yang sebagian besar telah ditangkap selama agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami sejak 7 Oktober.
Sebaliknya, pasukan pendudukan Israel menangkap lebih dari 260 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, selama gencatan senjata tujuh hari, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel