Populer Internasional: Jenderal IDF Ungkap Kelemahan Israel - Tahanan Kehilangan Separuh Tengkorak
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kisah tahanan Palestina yang kehilangan separuh tengkoraknya akibat tembakan Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Perang antara Israel dan Hamas masih mendominasi berita populer internasional hari ini.
Seorang tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan, mendapat perhatian karena ia kehilangan sebagian tengkoraknya setelah ditembaki tentara Israel.
Di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung, PM Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk memerangi Hamas lagi.
Sementara itu, seorang jenderal Israel ungkap kelemahan terbesar pasukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari ke-7: 8 Sandera Dibebaskan, Ditukar 30 Tahanan Palestina
1. Tahanan Palestina Abdul Rahman 30 Kali Ditembaki Israel, Separuh Tengkorak Hilang
Israel membebaskan Abdul Al-Rahman Amer Al-Zaghal (14), tahanan Palestina dalam pertukaran tahanan dan sandera yang disepakati dengan kelompok bersenjata Hamas Palestina.
Pada hari ke-6 gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, ia merupakan satu dari 30 tahanan Palestina yang dibebaskan pada Rabu (28/11/2023).
Remaja yang akrab dipanggil Abdul Rahman itu kehilangan separuh tengkoraknya pada tiga bulan lalu.
Abdul Rahman saat itu sedang berjalan untuk membeli roti di Kota Silwan di sebelah selatan Masjid Al-Aqsa.
Tentara Israel menembak Abdul Rahman dengan 30 peluru mengenai kepala dan panggulnya.
Abdul Rahman kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem.
Ia berhasil bertahan hidup namun separuh tengkoraknya harus diangkat karena hancur.
2. Reaksi Elon Musk setelah Banyak Perusahaan Eksodus Tidak Pasang Iklan di X: Hengkang Saja Sendiri
Baca juga: Nasib Starlink di RI Jadi Pertanyaan Usai Elon Musk Dukung Israel, Ini Kata Menkominfo Budi Arie
Sejumlah perusahaan termasuk Disney adalah perusahaan yang menghentikan untuk memasang iklan di Platform X milik Elon Musk.
Elon Musk memberi tahu para pengiklan tersebut untuk hengkang saja jika mereka ingin mencoba memerasnya di platformnya sendiri.
“Jika seseorang mencoba memeras saya dengan iklan, memeras saya dengan uang, Hengkang saja sendiri. Tapi pergilah sendiri. Apakah itu jelas? Saya harap demikian” kata Elon Musk dengan kata-kata kasar saat siaran langsung.
Elon Musk menyampaikan pesan untuk CEO Disney Bob Iger dan semua pengiklan lain yang meninggalkan platform media sosial X.
Dikutip dari TMZ, pemilik X sedang berbicara di CNBC -- setelah kunjungannya ke Israel baru-baru ini, dan setelah tuduhan antisemitisme -- dan dia melontarkan komentar tentang eksodus perusahaan yang memutuskan hubungan dengannya.
3. Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa
Baca juga: IDF Gerebek Jenin, 2 Anak Laki-laki Tewas Ditembak
Mayor Jenderal Yitzhak Brick, seorang petinggi dan pimpinan di pasukan cadangan Tentara Israel (IDF), menyatakan kekhawatirannya tentang operasi militer IDF di Jalur Gaza utara.
Kekhawatiran Brick tersebut, menurut media Israel, terkait aktivitas Hamas yang masih berlangsung 'lancar' meski Israel sudah melakukan bombardemen dan invasi darat skala besar ke Gaza selama sekitar 50 hari sebelum gencatan senjata.
“Hamas memindahkan tahanan dari wilayah yang seharusnya berada di bawah kendali tentara di utara Gaza,” kata Brick.
Melihat Hamas yang melenggang bebas di Gaza, pasukan pendudukan Israel, kata Brick, masih jauh dari kata sukses soal tujuan operasi militer mereka di Gaza.
Brick juga menyoroti kalau Hamas “masih memiliki puluhan ribu pejuang, sementara IDF justru membutuhkan rehabilitasi setelah perang selama beberapa waktu ini.
4. Gencatan Senjata Berakhir Israel Akan Perangi Hamas Lagi, Netanyahu: 'Itu Adalah Kebijakan Saya'
Baca juga: Penembakan di Yerussalem, Netanyahu: Ini adalah Hamas yang Sama pada 7 Oktober
Israel siap melakukan penyerangan lagi setelah batas waktu gencatan senjata berakhir pada Kamis (30/11/2023) pagi.
Saat ini kabinet perang Israel sedang membahas peperangan kembali dengan Hamas.
“Dalam beberapa hari terakhir saya mendengar pertanyaan: Setelah menyelesaikan tahap pengembalian sandera kami, akankah Israel kembali berperang? Jawaban saya adalah ya,” kata Netanyahu dikutip dari Jerusalem Post, Kamis.
Sementara pihak penengah yaitu Qatar dan Mesir terus berusaha melobi serangkaian perjanjian agar jeda peperangan tersebut bisa diperpanjang.
“Tidak ada situasi di mana kita tidak kembali berjuang sampai akhir. Ini adalah kebijakan saya. Seluruh kabinet keamanan berada di belakangnya. Seluruh pemerintah berada di belakangnya. Para prajurit ada di belakangnya. Orang-orang berada di belakangnya – inilah yang akan kami lakukan,” katanya.
Sementara itu Hamas disebut sudah bersiap diri terhadap berakhirnya gencatan senjata.
(Tribunnews.com)