AS Sebut Setengah dari Bom Israel yang Dijatuhkan di Gaza Tidak Terarah dan Bahayakan Warga Sipil
Menurut penilaian intelijen AS menyebut setengah dari bom Israel yang dijatuhkan ke Gaza tidak terarah dan membahayakan warga sipil Palestina.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) menyebut setengah amunisi Israel yang dijatuhkan ke wilayah Gaza merupakan "bom bodoh".
Intelijen AS menyatakan, sekitar 40-45 persen dari 29.000 bom yang dijatuhkan Israel ke Gaza dalam perangnya melawan Hamas tidak terarah.
Amunisi udara ke darat yang tidak terarah biasanya kurang tepat dan dapat menimbulkan ancaman lebih besar bagi warga sipil, terutama di wilayah padat penduduk seperti Gaza.
Tingkat penggunaan bom bodoh oleh Israel, kata intelijen AS, mungkin berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban warga sipil.
Saat dimintai keterangan mengenai bom bodoh tersebut, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Nir Dinar mengatakan bahwa pihaknya enggan membahas jenis amunisi yang digunakan di Gaza.
"Kami tidak membahas jenis amunisi yang digunakan (di Gaza)," kata Dinar, dikutip dari CNN.
Baca juga: Hamas Buka Opsi Damai dengan Israel, Ismail Haniyeh: Negara Palestina Harus Dibentuk
Sementara itu, juru bicara Israel, Mayor Keren Hajioff pada hari Rabu (13/12/2023) mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.
Israel, tegas Hajioff, hanya melawan Hamas bukan melawan rakyat Gaza.
"Sebagai militer yang berkomitmen terhadap hukum internasional dan kode etik moral, kami mencurahkan sumber daya yang besar untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil yang telah dipaksakan oleh Hamas untuk berperan sebagai tameng manusia."
"Perang kami melawan Hamas, bukan melawan rakyat Gaza," ucapnya.
Namun para ahli mengatakan kepada CNN, jika Israel menggunakan amunisi tak terarah seperti yang diyakini AS, hal ini melemahkan klaim Israel bahwa mereka berupaya meminimalkan korban sipil.
Baca juga: Israel Umumkan Kekalahan Terburuknya, Hamas: Semakin Lama Anda di Gaza, Semakin Rugi dan Kecewa
"Saya sangat terkejut dan prihatin," kata mantan petugas Pembuangan Senjata Peledak (EOD), Brian Castner.
"Menggunakan senjata padahal tepat sasarannya sudah cukup buruk. Ini akan menjadi masalah besar bagi warga sipil jika mereka tidak memiliki keakuratan tersebut, dan jika Anda bahkan tidak dapat mengambil manfaat dari keraguan bahwa senjata tersebut benar-benar mendarat di tempat yang diinginkan pasukan Israel," tambah Castner.
Warga Israel Ingin Hamas Musnah Meski Ada Korban Sipil
Kebanyakan warga Israel pada Rabu mengatakan bahwa tentara tidak boleh mundur dari Gaza untuk menghancurkan Hamas.