Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Umumkan Kekalahan Terburuknya, Hamas: Semakin Lama Anda di Gaza, Semakin Rugi dan Kecewa

Militer Israel mengumumkan kekalahan terburuknya di Gaza. Sementara itu, Hamas memberi peringatan pada pasukan Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Israel Umumkan Kekalahan Terburuknya, Hamas: Semakin Lama Anda di Gaza, Semakin Rugi dan Kecewa
MENAHEM KAHANA / AFP
Tentara wanita Israel dari Batalyon Caracal ke-33 mengambil bagian dalam pawai kelulusan di bagian utara gurun Negev Israel selatan, pada 13 Maret 2013. Unit Caracal adalah batalion tempur infanteri tentara, yang terdiri dari tentara pria dan wanita sebagian besar melayani di sepanjang perbatasan gurun selatan Israel. Pada Rabu (13/12/2023), Israel mengumumkan kekalahan terburuknya setelah menghadapi penyergapan di reruntuhan Kota Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Israel mengumumkan kekalahan terburuknya setelah menghadapi penyergapan oleh Hamas di reruntuhan Kota Gaza, Rabu (13/12/2023).

Dilansir Al Arabiya, Israel melaporkan 10 tentaranya tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang kolonel penuh yang memimpin pangkalan depan dan seorang letnan kolonel yang memimpin resimen.

Hal ini menjadi kekalahan terburuk sejak 15 tentara tewas pada 31 Oktober 2023.

Sebagian besar kematian terjadi di distrik Shejaia di Kota Gaza utara.

Di wilayah itu, pasukan Israel disergap saat mencoba menyelamatkan sekelompok tentara lain yang menyerang pejuang Hamas di sebuah gedung, kata militer Israel.

Baca juga: Ke Ukraina untuk Lawan Rusia, Tentara Israel Kena Mental dan Berujung Mengemis di Medsos

Hamas mengatakan, serangan itu menunjukkan pasukan Israel tidak akan pernah bisa menaklukkan Gaza.

"Semakin lama Anda tinggal di sana (Gaza), semakin besar pula kerugian dan kematian Anda."

Berita Rekomendasi

"Anda akan keluar dari sana dengan membawa kekecewaan dan kerugian, Insya Allah," kata Hamas merujuk pada pasukan Israel.

Selain kekalahan itu, Israel juga menghadapi isolasi diplomatik dari negara-negara sekutunya, seiring meningkatnya kematian warga sipil di Gaza dan bencana kemanusiaan yang memburuk.

Pertempuran sengit sedang berlangsung di Gaza utara dan selatan, sehari setelah PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan pemboman "tanpa pandang bulu" yang dilakukan Israel terhadap warga sipil merugikan sekutunya yang memberi dukungan.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pasukan militernya akan terus berjuang meskipun ada tekanan internasional untuk gencatan senjata.

"Kami terus melanjutkannya sampai akhir, hingga meraih kemenangan, hingga Hamas dimusnahkan," kata Netanyahu kepada tentara di Gaza melalui radio, dikutip dari Reuters.

"Saya mengatakan ini di tengah penderitaan yang luar biasa, namun juga di tengah tekanan internasional."

"Tidak ada yang bisa menghentikan kami," imbuh dia.

Netanyahu sebelumnya juga telah mendesak Hamas agar menyerah.

Ia mengatakan, akhir dari Hamas sudah dekat.

"Perang masih berlangsung, namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas."

Baca juga: Video Aksi Tak Pantas Tentara Israel di Gaza Bermunculan, dari Bakar Makanan hingga Obrak-abrik Toko

"Saya katakan pada Hamas, ini sudah berakhir. Menyerahlah sekarang," ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Minggu (10/12/2023), dikutip dari AFP.

"Dalam beberapa hari terakhir, puluhan anggota Hamas telah menyerah pada pasukan kami," sambung dia.

Meski demikian, militer Israel belum merilis bukti tersebut, dan Hamas menolak klaim Netanyahu.

Pemimpin Hamas: Gaza tanpa Hamas adalah Khayalan

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020 (ANWAR AMRO / AFP)

Sementara itu, Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan pada Rabu, rencana apapun untuk Gaza pasca-perang yang tidak melibatkan Hamas, hanyalah sebuah "khayalan".

"Setiap pengaturan di Gaza atau Palestina tanpa Hamas atau faksi perlawanan adalah sebuah khayalan," kata Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, dikutip dari AFP.

Komentar Haniyeh muncul sehari setelah Netanyahu mengatakan ia tidak akan mengizinkan "masuknya orang-orang yang mendukung dan mendanai terorisme ke Gaza."

Tetapi, Haniyeh mengatakan ia terbuka untuk melakukan pembicaraan guna mengakhiri serangan Israel dan "menertibkan rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza."

Ia menuturkan, Hamas siap untuk melakukan pembicaraan yang mengarah pada "jalur politik yang menjamin hak rakyat Palestina atas negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."

Haniyeh juga menyambut baik upaya Arab Saudi dan komite menteri Arab-Islam untuk menghentikan konflik di Gaza.

Ia juga meminta negara-negara Arab untuk menggunakan semua opsi untuk menghentikan konflik.

Iran: Israel dan AS Tidak Bisa Musnahkan Hamas

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berbicara dalam konferensi pers dengan mitranya dari Turki di Kementerian Luar Negeri di Ankara pada 1 November 2023. Turki dan Iran pada 1 November 2023 menyerukan konferensi regional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. perang Israel-Hamas. “Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan di Gaza berubah menjadi perang yang berdampak pada negara-negara di kawasan itu,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam penampilan media bersama dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang mendesak pertemuan itu diadakan “secepatnya. mungkin
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berbicara dalam konferensi pers dengan mitranya dari Turki di Kementerian Luar Negeri di Ankara pada 1 November 2023. Turki dan Iran pada 1 November 2023 menyerukan konferensi regional yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona. perang Israel-Hamas. “Kami tidak ingin tragedi kemanusiaan di Gaza berubah menjadi perang yang berdampak pada negara-negara di kawasan itu,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam penampilan media bersama dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang mendesak pertemuan itu diadakan “secepatnya. mungkin". (Adem ALTAN / AFP)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan Israel dan Amerika Serikat (AS) tidak akan pernah bisa memusnahkan Hamas.

Hal ini disampaikan Hossein dalam pidatonya di PBB di Jenewa, Swiss, pada Selasa (12/12/2023).

Baca juga: Meski Didera Perang, Warga Palestina Makin Dukung Hamas, AS dan Israel Tambah Pusing?

Ia menggambarkan Hamas sebagai "gerakan kemerdakaan".

"Israel dan Amerika Serikat tidak akan pernah bisa melenyapkan Hamas," kata dia, dikutip dari Al Arabiya.

Hossein menambahkan, Israel, yang telah berjanji memusnahkan Hamas, hanya dapat membebaskan tawanan yang disandera Hamas, melalui solusi politik.

Setelah pertemuan tersebut, Hossein juga membahas soal serangan Israel yang menurutnya harus segera dihentikan.

Ia juga mendesak agar perbatasan Rafah dibuka supaya bantuan kemanusiaan bisa menjangkau seluruh wilayah Gaza.

"Semua menteri sepakat bahwa serangan yang dilakukan oleh rezim kriminal Israel dan genosida yang dilakukannya, harus segera dihentikan," ujar Hossein, dilansir Reuters.

"Perlintasan perbatasan Rafah harus dibuka, bantuan kemanusiaan harus menjangkau seluruh wilayah Gaza, dan pengungsian paksa masyarakat Gaza harus dihentikan," imbuh dia.

Sebelumnya, transkrip pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan hendak memusnahkan Hamas, bocor.

Pernyataan itu disampaikan Netanyahu pada sebuah rapat tertutup yang digelar bersama Parlemen Israel beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Netanyahu mengatakan rencana terbesarnya adalah memusnahkan Hamas dari Gaza sehingga wilayah kantong itu bisa berada di bawah kendali militer Israel.

"Setelah perang, administrator sipil bakal berada di Gaza. Kami tidak akan menyerah pada tekanan internasional," kata Netanyahu.

Israel Mulai Banjiri Terowongan Hamas

Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina tersebut selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel. Foto selebaran ini dirilis IDF pada 23 November 2023.
Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina tersebut selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel. Foto selebaran ini dirilis IDF pada 23 November 2023. (Times of Israel/IDF)

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diketahui telah mulai memompa air laut untuk membanjiri terowongan Hamas di Gaza.

Aksi itu dilakukan untuk menghancurkan jaringan terowongan dan persembunyian Hamas, sebuah laporan mengatakan pada Selasa, dikutip The Times of Israel.

Baca juga: Israel Pasang Beton Pembatas Jalan di Kota Jenin, Menghambat Aktivitas Warga

Pejabat AS, yang menanggapi soal langkah Israel mulai membanjiri terowongan Israel, mengatakan aksi itu masih dalam tahap awal dan keuntungan dari taktik tersebut masih dipertimbangkan.

Dikatakan, metode itu adalah salah satu dari beberapa metode lain yang dipertimbangkan untuk menghancurkan terowongan Hamas, di samping serangan udara, penggunaan bahan peledak cair, bahkan mengirimkan robot ke dalam terowongan.

Kepala IDF, Herxi Halevi, mengatakan pada pekan lalu, membanjiri terowongan Hamas adalah "ide bagis, tapi saya tidak akan berkomenter secara spesifik."

Ia menolak mengomentari rincian operasinya untuk menghancurkan infrastruktur terowongan Hamas.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, pada Selasa, memberikan komentar soal aksi itu.

"Sehubungan dengan membanjiri terowongan Hamas, ada pernyataan yang dibuat bahwa tidak ada sandera, tapi saya tidak mengetahui faktanya," ujar Biden saat konferensi pers di Gedung Putih.

"Namun, saya tahu bahwa setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi, dan Israel telah menyatakan niatnya untuk menyelaraskan kata-kata dengan tindakan," lanjut dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas