Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Klaim Bunuh Pemodal Hamas di Rafah, Sebut Sudah Sokong Dana Bertahun-tahun

Israel mengklaim telah membunuh pemodal Hamas di Rafah, Gaza. Pemodal itu disebut Israel tewas lewat serangan udara.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in IDF Klaim Bunuh Pemodal Hamas di Rafah, Sebut Sudah Sokong Dana Bertahun-tahun
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Tank Israel dikerahkan di Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 15 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel mengklaim telah membunuh pemodal Hamas di Rafah, Gaza. Pemodal itu disebut Israel tewas lewat serangan udara. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersama dengan badan keamanan, Shin Bet, mengklaim berhasil membunuh warga Gaza yang terlibat sebagai pemodal puluhan juta dolar ke Hamas, Selasa (19/12/2023).

Dikutip dari Times of Israel, warga Gaza bernama Subhi Farwanah itu tewas bersama saudaranya karena serangan udara di selatan Rafah.

Berdasarkan penelusuran oleh IDF, Farwanah dan saudaranya itu berperan dalam pengiriman dana dengan cara pencucian uang ke Hamas dan sayap militernya selama beberapa tahun terakhir.

Dana tersebut, kata IDF, digunakan untuk berperang melawan Israel.

Shin Bet menyebut pencuci uang tersebut memperoleh pembiayaan dari Iran dan negara lain.

Baca juga: Pentagon: AS Janji akan Terus Senjatai Israel Lawan Hamas tapi Juga Serukan Bantuan untuk Gaza

Kemudian, mereka melakukan pencucian uang untuk diberikan kepada Hamas sambil menghindari sistem pendanaan internasional.

"Farwanah adalah salah satu dari sedikit penukar uang terkemuka yang mampu mentransfer sejumlah uang yang dibutuhkan untuk pertempuran ke sayap militer Hamas," kata IDF dan Shin Bet.

Berita Rekomendasi

Hamas Tembakan Roket ke Israel, Sirene Meraung di Berbagai Kota

Sistem pertahanan Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. Seorang anggota parlemen Israel menyerukan militer negaranya untuk mengerahkan senjata nuklir Jericho sebagai balasan atas serangan Hamas.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas, di atas kota Ashkelon di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. Seorang anggota parlemen Israel menyerukan militer negaranya untuk mengerahkan senjata nuklir Jericho sebagai balasan atas serangan Hamas. (JACK GUEZ/AFP VIA GETTY IMAGES)

Pada hari yang sama, lima roket ditembakan dari Gaza ke Israel di mana pertama kali menyasar Tel Aviv dalam sepekan terakhir.

Setelah tembakan tersebut, sirene peringatan meraung di berbagai kota seperti Tel Aviv Selatan, Jaffa, Bat Yam, Rishon Lezion, Kfar Chabad, hingga Beit Dagan.

Dari lima roket yang ditembakan itu, Israel mengklaim berhasil menumpas satu roket.

Sementara itu, dalam serangan roket tersebut, Hamas mengaku bertanggung jawab.

Tak hanya diserang roket, Israel juga disebut diserang dengan drone oleh Hizbullah.

Baca juga: Tentara Israel :Terowongan Tersembunyi Hamas Sepanjang 4 Km Berisi Gudang Senjata Tempur

Sirine di beberapa wilayah seperti Gailiea, Ayelet Hashachar, Mishmar HaYarden dan Sde Eliezer berbunyi keras.

Dilansir Times of Israel, Hizbullah disebut mengirimkan drone bermuatan bahan peledak ke perbatasan.

Kendati demikian, layanan penyelamatan Magen David Adom menyebut tidak ada korban luka atau tewas setelah penembakan roket oleh Hamas ke Israel tersebut.

Namun, hingga kini, MDA masih terus melakukan pencarian apabila memang ada korban seusai serangan tersebut.

Korban Tewas Agresi Israel ke Palestina Tembus 19 Ribu, Hampir Separuhnya Anak-anak

Para pelayat bereaksi di samping jenazah kerabat yang terbunuh setelah serangan Israel, di rumah sakit Nasser milik Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 9 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Para pelayat bereaksi di samping jenazah kerabat yang terbunuh setelah serangan Israel, di rumah sakit Nasser milik Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 9 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP)

Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Palestina menembus 19.754 orang per Selasa (19/12/2023).

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan dari total korban tewas tersebut, hampir separuhnya atau 7.801 orang yang meninggal adalah anak-anak.

Sementara itu, korban tewas perempuan mencapai 5.153 orang.

Lalu, dikutip dari Aljazeera, sebanyak lebih dari 52.286 orang lainnya terluka di Gaza akibat agresi brutal Israel.

Dari 52 ribuan orang terluka tersebut, ada 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan.

Di sisi lain, lebih dari 8 ribu orang dinyatakan masih hilang di jalur Gaza akibat masih banyaknya reruntuhan bangunan yang hancur akibat bom Israel belum sepenuhnya disisir oleh tim SAR.

Baca juga: IDF Serbu Kota Azzun di Gaza, Tutup Paksa 15 Toko tanpa Alasan Jelas

Korban tewas tidak hanya berjatuhan di Jalur Gaza tetapi juga di Tepi Barat.

Per hari ini, ada 301 warga Tepi Barat tewas akibat serangan membabi buta dari Zionis.

Sementara itu, lebih dari 3.365 orang lainnya mengalami luka-luka.

Diketahui, pasca gencatan senjata yang telah dilakukan, Israel justru semakin menggila saat menyerang Gaza.

Bahkan serangan-serangan Israel kembali dilancarkan dengan menyasar rumah sakit hingga kamp pengungsi seperti di Rafah dan Khan Younis.

Serangan Israel paling anyar yaitu di kamp pengungsi Jabalia pada Selasa siang waktu setempat telah mengakibatkan 13 warga Palestina tewas dan 75 lainnya luka-luka, dikutip dari Al Arabiya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas