Kementerian Kesehatan Gaza: IDF Telah Mengubah RS Al-Awda Jadi Barak Militer
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa mengatakan tentara Israel telah mengubah RS Al-Awda di Jalur Gaza utara menjadi 'barak militer'.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa mengatakan tentara Israel telah mengubah RS Al-Awda di Jalur Gaza utara menjadi "barak militer".
Juru bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra mengatakan IDF telah menahan 240 warga Palestina.
Di antaranya 80 staf medis, 40 pasien dan 120 pengungsi di dalam rumah sakit, dikutip dari Anadolu Ajensi.
Warga Palestina yang terjebak di dalam rumah sakit membutuhkan air, makanan, dan obat-obatan.
Hal tersebut karena IDF mencegah pergerakan antarunit rumah sakit.
Al-Qudra juga mengatakan IDF telah menangkap 6 staf rumah sakit, di antaranya direktur rumah sakit, Ahmed Muhanna, dan seorang pasien.
Baca juga: HRW Bongkar Strategi Perang Israel: Jadikan Bencana Kelaparan di Gaza sebagai Senjata
Sebelumnya, IDF telah mengepung RS Al-Adwa selama 12 hari.
"Pengepungan hebat Zionis selama 12 hari berturut-turut", menurut laporan stasiun penyiaran Aljazair AL24 News pada hari Sabtu.
Ahmed Muhanna sebelumnya mengatakan tidak tahu sampai kapan berada di pengepungan tersebut.
"Kami tidak tahu berapa lama pengepungan akan berlanjut, tapi kami masih bertahan dan dirawat di rumah sakit," katanya, dikutip dari The New Arab.
Ia mengatakan pengepungan tersebut membuat mereka tidak mendapatkan air, makanan, hingga obat-obatan.
"Kami mengalami masalah stabilitas dalam air, makanan, oksigen, dan obat-obatan," katanya.
Sebagai informasi, Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober 2023.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 19.453 warga Palestina telah terbunuh dan 52.286 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel