Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Minyak Relatif Tenang saat Houthi Serang Laut Merah, Pakar Kebingungan

Kenaikan harga minyak akibat serangan Houthi di Laut Merah, ternyata tidak setinggi yang diperkirakan para ahli.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Harga Minyak Relatif Tenang saat Houthi Serang Laut Merah, Pakar Kebingungan
tangkapan layar Twitter/@clashreport
HENTIKAN KIRIMAN KE ISRAEL- Setelah adanya ancaman terhadap pelaut dan serangan terhadap kapal di Laut Merah, perusahaan pelayaran yang berbasis di Hong Kong, OOCL (Orient Overseas Container Line) mengumumkan bahwa “karena masalah operasional,” mereka akan segera menghentikan pengangkutan kargo ke dan dari Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasar minyak relatif tenang di saat rudal balistik dan drone Houthi tersebar di Laut Merah.

Hal itu membuat beberapa ahli bingung karena mereka memperkirakan harga minyak pasti akan melonjak tinggi, Middle East Eye melaporkan.

AS mengatakan Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap 10 kapal komersial di Laut Merah.

Serangan yang semakin intensif dalam beberapa hari terakhir memang menyebabkan harga minyak naik.

Minyak mentah Brent, yang merupakan patokan internasional, pada hari Rabu dibanderol $79,70 per barel, meningkatkan kenaikan mingguan sekitar 8 persen.

Namun, para ahli tidak menyangka perubahan harga yang terjadi tidaklah dramatis, mengingat sejarah kenaikan harga minyak ketika konflik meletus di kawasan Teluk.

Baca juga: Houthi Yaman Kuasai Laut Merah: Israel, Mesir, hingga Eropa Kena Dampak, Diprediksi Rugi Besar

Serangan Houthi terkonsentrasi di sekitar selat Bab al-Mandab, sebuah titik strategis di Laut Merah yang menjadi jalur lalu lintas sekitar sembilan persen minyak mentah dan produk minyak bumi global.

Berita Rekomendasi

"Risiko di pasar minyak tidak setinggi yang diperkirakan,” kata Karen Young, pakar di Pusat Kebijakan Energi Global Universitas Columbia, kepada MEE.

“Di mana semua kepanikan dan perubahan harga yang liar?” tanya Viktor Katona, analis di perusahaan data komoditas Kpler.

“Saya pikir pasar secara besar-besaran meremehkan dampak gangguan Bab-al Mandab,” kata Katona.

Fundamental pasar minyak, penyesuaian kembali aliran energi global, dan perhitungan strategis di antara kelompok Houthi dan pendukung mereka di Teheran, mungkin menjaga harga tetap terkendali, kata para ahli.

Pasokan sedang melimpah di AS

Serangan Houthi terjadi ketika pasar minyak dipenuhi pasokan baru, termasuk di Amerika Serikat yang produksinya mencapai rekor baru.

Ketegangan antara Teheran dan Washington terkait perang di Gaza tidak menyurutkan melonjaknya ekspor minyak Iran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas