Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Minyak Relatif Tenang saat Houthi Serang Laut Merah, Pakar Kebingungan

Kenaikan harga minyak akibat serangan Houthi di Laut Merah, ternyata tidak setinggi yang diperkirakan para ahli.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Harga Minyak Relatif Tenang saat Houthi Serang Laut Merah, Pakar Kebingungan
tangkapan layar Twitter/@clashreport
HENTIKAN KIRIMAN KE ISRAEL- Setelah adanya ancaman terhadap pelaut dan serangan terhadap kapal di Laut Merah, perusahaan pelayaran yang berbasis di Hong Kong, OOCL (Orient Overseas Container Line) mengumumkan bahwa “karena masalah operasional,” mereka akan segera menghentikan pengangkutan kargo ke dan dari Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Sementara itu, para analis memperkirakan lemahnya permintaan minyak.

“Minyak yang melewati Bab al-Mandab memang penting bagi pasar, tapi itu bukan segalanya,” kata Jim Krane, pakar studi energi di Baker Institute Rice University, kepada MEE.

Letak Laut Merah dan titik yang menjadi lokasi serangan Houthi
Letak Laut Merah dan titik yang menjadi lokasi serangan Houthi (via The Guardian)

Baca juga: Kapal Kargo Gelap-gelapan di Laut Merah, Sinyal Pelacakan Dimatikan agar Tidak Terdeteksi Houthi

Kelompok Houthi memiliki sejumlah besar real estat yang berharga.

Para pejabat Houthi pun dengan senang hati mengancam akan menutup selat Bab al Mandab.

Sebagai informasi, Houthi adalah kelompok yang didukung Iran yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa pada tahun 2014 dan berperang selama delapan tahun melawan Arab Saudi dan sekutunya.

Meskipun Bab al Mandab merupakan titik sempit yang penting, jalur yang paling mengkhawatirkan pasar dan pembuat kebijakan adalah Selat Hormuz yang memisahkan Iran dari negara-negara Teluk, yang merupakan jalur lalu lintas hingga 30 persen minyak yang dikonsumsi dunia.

Raksasa energi BP mengumumkan minggu ini bahwa mereka akan menghentikan semua pengiriman melalui Laut Merah, dengan alasan “situasi keamanan yang memburuk”.

Berita Rekomendasi

Perusahaan tanker minyak yang berbasis di Norwegia, Frontline, juga mengatakan pihaknya mengalihkan kapal-kapal yang melakukan perjalanan lebih jauh di sekitar Afrika.

Armen Azizian, analis pasar minyak mentah di Vortexa, mengatakan kepada MEE bahwa kapal tanker di dekat garis pantai Yaman mulai mengirim pesan ke berbagai lokasi untuk menutupi posisi mereka sebagai tindakan pengamanan.

Tarif angkutan kapal tanker yang melakukan perjalanan dari Timur Tengah ke Eropa juga meningkat akibat serangan tersebut.

Tindakan tersebut menggarisbawahi kekhawatiran tentang ancaman Houthi terhadap pemilik dan operator kapal yang membawa pasokan energi, tetapi secara keseluruhan kecil kemungkinan arus akan dialihkan secara signifikan dan terus-menerus, kata Azizian kepada MEE.

Kapal Rusia dan Saudi aman

Kapal kargo Galaxy Leader yang dibajak kelompok militan Houthi Yaman saat berlayar di Laut Merah menuju Israel, November 2023. Kapal kargo yang dioperasikan perusahan pelayaran NYK Line, Jepang, ini mengangkut mobil untuk dikirim ke Israel.
Kapal kargo Galaxy Leader yang dibajak kelompok militan Houthi Yaman saat berlayar di Laut Merah menuju Israel, November 2023. Kapal kargo yang dioperasikan perusahan pelayaran NYK Line, Jepang, ini mengangkut mobil untuk dikirim ke Israel. (dok. AFP)

Baca juga: Spanyol Tolak Gabung Aliansi Bentukan AS Perangi Houthi di Laut Merah: Saudi dan UEA Lebih Dulu  

Berdasarkan data MarineTraffic yang dibagikan kepada MEE, pada Selasa (19/12/2023) malam terdapat 12 kapal yang membawa gas alam cair (LNG) di Laut Merah dan 182 kapal membawa muatan cair, termasuk minyak dan gas.

Jumlah tersebut lebih besar dari rata-rata jumlah kapal yang membawa kargo sebelum Houthi melancarkan serangannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas