Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Houthi Yaman 'Kuasai' Laut Merah: Israel, Mesir, hingga Eropa Kena Dampak, Diprediksi Rugi Besar

Perekonomian di sejumlah negara terdampak buntut aksi Houthi menguasai Laut Merah sebagai bentuk tekanan agar Israel menghentikan serangan ke Gaza.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Houthi Yaman 'Kuasai' Laut Merah: Israel, Mesir, hingga Eropa Kena Dampak, Diprediksi Rugi Besar
Khaled Ziad / AFP
Anggota penjaga pantai Yaman ketika orang lain menaiki kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember 2023. Perekonomian di sejumlah negara terdampak buntut aksi Houthi menguasai Laut Merah sebagai bentuk tekanan agar Israel menghentikan serangan ke Gaza. 

Sementara saingannya, Shell, menolak berkomentar.

Gangguan ini berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak, dimana harga minyak mentah berjangka Brent, patokan global, naik 1,2 persen pada Rabu (20/12/2023) di atas 80 dolar AS, setelah jatuh di bawah 74 dolar AS pada minggu sebelumnya.

Kenaikan harga lebih lanjut pada akhirnya dapat mempengaruhi tarif energi konsumen, sehingga menambah inflasi.

Baca juga: Hamas Bersedia Gabung PLO, Mau Akhiri Perang, Dirikan Negara Palestina di Gaza-Tepi Barat-Yerusalem

Anggota Dewan Logistik Laut Kuehne dan Nagel, Michael Aldwell, mengatakan, “Perpanjangan waktu yang dihabiskan di perairan diperkirakan akan menyerap 20 persen kapasitas armada global, yang menyebabkan potensi penundaan dalam ketersediaan sumber daya pengiriman."

"Selain itu, penundaan pengembalian kapal kosong ke Asia kemungkinan akan menimbulkan tantangan, yang selanjutnya berdampak pada rantai pasokan secara keseluruhan.”

Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk beberapa produsen mobil besar, sedang memantau situasi ini untuk mengetahui apakah rantai pasokan mereka mungkin terkena dampaknya.

Penutupan besar-besaran yang tidak terduga di Terusan Suez, terakhir terjadi pada Maret 2021, ketika kapal kontainer Ever Give memblokir jalur selama enam hari.

AS Umumkan Peningkatan Pengamanan

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara selama konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 11 Oktober 2023.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara selama konferensi pers di markas NATO di Brussels, pada 11 Oktober 2023. (SIMON WOHLFAHRT / AFP)
Berita Rekomendasi

Serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah oleh Houthi telah meningkat hingga menyebabkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengambil langkah.

Pada Senin (18/12/2023), Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan pembentukan koalisi yang terdiri dari 10 negara untuk meningkatkan keamanan di Laut Merah.

Koalisi itu, kata Austin, akan menjalankan operasi yang diberi nama Operasi Penjaga Kemakmuran.

Menurut Austin, 10 negara yang saat ini sudah bergabung adalah Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, dan Seychelles.

Meski demikian, Austin mengklaim AS telah mengirimkan 39 undangan ke negara-negara lain untuk menjadi bagian dari operasi itu.

AS tidak mengundang Tiongkok meskipun pasukan Tiongkok ada di wilayah tersebut, kata Austin.

"Kami akan berlayar di sepanjang laut," ujar dia, dikutip dari CNN.

Meski demikian, Austin mengaku tidak yakin bagaimana Houthi memilih target mereka.

Tapi, ia menyebut ada pasukan Iran yang beroperasi di Laut Merah saat ditanya secara langsung apakah Iran membantu Houthi untuk memilih target mereka.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas