Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-666, Inggris menilai Kyiv hanya bisa defensif dari serangan Rusia setelah serangan balasannya terhadap Moskow gagal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-666 pada Kamis (21/12/2023).
Pertempuran di Ukraina tidak berhenti meski kondisi cuaca memburuk, apalagi intensitas bentrokan militer meningkat di seluruh garis depan.
Pada saat yang sama, pertempuran paling aktif terjadi di arah Avdiivka, Oblast Donetsk.
Gelombang baru “Shahed” bergerak melalui wilayah Kherson menuju Nikolaevskaya pada Kamis (21/12/2023) dini hari.
Sehari sebelumnya, Rusia terus meluncurkan serangan ke Kherson, yang melukai sembilan orang, termasuk 4 anak-anak.
Selengkapnya, simak update lainnya di bawah ini, dikutip dari The Guardian, Telegraf Ukraine, dan Ukrainska Pravda.
Baca juga: Mitos Kehebatan Buatan Barat Telah Runtuh, 14.000 Lapis Baja NATO Hancur di Ukraina
Inggris: Serangan Balasan Gagal, Ukraina Memilih Sikap Defensif
Kementerian Pertahanan Inggris dalam analisis terbarunya berpendapat angkatan bersenjata Ukraina mengambil sikap yang lebih defensif.
"Ukraina memperkuat pertahanan setelah serangan balasan musim panas mereka gagal mencapai terobosan besar terhadap tentara Rusia dan ketika cuaca musim dingin tiba setelah hampir 22 bulan perang," katanya, Rabu (20/12/2023).
Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina telah memobilisasi upaya bersama untuk meningkatkan benteng pertahanan ketika pasukannya beralih ke postur yang lebih defensif di sebagian besar garis depan.
Ukraina akan Produksi 1 Juta Drone
Menteri Industri Strategis Ukraina, Oleksandr Kamyshin, berencana memproduksi satu juta drone FPV (first-person-view), yang banyak diminati di garis depan.
Mereka juga akan memproduksi lebih dari 11.000 drone penyerang jarak menengah dan jauh pada tahun depan.
“Semua fasilitas produksi telah siap, dan kontrak untuk tahun 2024 dimulai,” kata Oleksandr Kamyshin di Telegram, Rabu (20/12/2023).