Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-666, Inggris menilai Kyiv hanya bisa defensif dari serangan Rusia setelah serangan balasannya terhadap Moskow gagal.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Hari ke-666: Serangan Balasan Gagal, Inggris Sebut Kyiv Pilih Defensif
Sergei SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memegang lubang suara saat ia menyampaikan konferensi pers akhir tahun di Kyiv pada 19 Desember 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-666 pada Kamis (21/12/2023).

Pertempuran di Ukraina tidak berhenti meski kondisi cuaca memburuk, apalagi intensitas bentrokan militer meningkat di seluruh garis depan.

Pada saat yang sama, pertempuran paling aktif terjadi di arah Avdiivka, Oblast Donetsk.

Gelombang baru “Shahed” bergerak melalui wilayah Kherson menuju Nikolaevskaya pada Kamis (21/12/2023) dini hari.

Sehari sebelumnya, Rusia terus meluncurkan serangan ke Kherson, yang melukai sembilan orang, termasuk 4 anak-anak.

Selengkapnya, simak update lainnya di bawah ini, dikutip dari The Guardian, Telegraf Ukraine, dan Ukrainska Pravda.

Baca juga: Mitos Kehebatan Buatan Barat Telah Runtuh, 14.000 Lapis Baja NATO Hancur di Ukraina

Inggris: Serangan Balasan Gagal, Ukraina Memilih Sikap Defensif

Berita Rekomendasi

Kementerian Pertahanan Inggris dalam analisis terbarunya berpendapat angkatan bersenjata Ukraina mengambil sikap yang lebih defensif.

"Ukraina memperkuat pertahanan setelah serangan balasan musim panas mereka gagal mencapai terobosan besar terhadap tentara Rusia dan ketika cuaca musim dingin tiba setelah hampir 22 bulan perang," katanya, Rabu (20/12/2023).

Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina telah memobilisasi upaya bersama untuk meningkatkan benteng pertahanan ketika pasukannya beralih ke postur yang lebih defensif di sebagian besar garis depan.

Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina pada 30 November 2023 ini menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (CL) dan Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi (CR) mengunjungi pos komando tentara Ukraina di Kupiansk, wilayah Kharkiv.
Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina pada 30 November 2023 ini menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (CL) dan Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi (CR) mengunjungi pos komando tentara Ukraina di Kupiansk, wilayah Kharkiv. (HANDOUT / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)

Ukraina akan Produksi 1 Juta Drone

Menteri Industri Strategis Ukraina, Oleksandr Kamyshin, berencana memproduksi satu juta drone FPV (first-person-view), yang banyak diminati di garis depan.

Mereka juga akan memproduksi lebih dari 11.000 drone penyerang jarak menengah dan jauh pada tahun depan.

“Semua fasilitas produksi telah siap, dan kontrak untuk tahun 2024 dimulai,” kata Oleksandr Kamyshin di Telegram, Rabu (20/12/2023).

Jumlah tersebut mencakup setidaknya 1.000 drone dengan jangkauan lebih dari 1.000 km (600 mil).

Baca juga: Vladimir Putin Isyaratkan Mulai Melunak Terhadap Ukraina: Siap Berdialog, Termasuk dengan AS

Hindari Rusia, Moldova akan Keluar dari Anggota Persemakmuran Negara-negara Merdeka

Moldova berencana untuk meninggalkan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah badan perdagangan dan politik yang bersekutu dengan Rusia, pada akhir tahun 2024.

Ketua komite kebijakan luar negeri parlemen, Doina Gherman mengonfirmasi rencana ini pada Rabu (20/12/2023).

Pengumuman tersebut menyusul penarikan bertahap partisipasi Moldova dalam blok tersebut sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Yekaterina Duntsova, politisi independen berusia 40 tahun yang menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2024, masuk ke dalam markas Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow pada tanggal 20 Desember 2023. Pemilihan tersebut akan diadakan selama tiga hari sejak 15-17 Maret 2024.
Yekaterina Duntsova, politisi independen berusia 40 tahun yang menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2024, masuk ke dalam markas Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow pada tanggal 20 Desember 2023. Pemilihan tersebut akan diadakan selama tiga hari sejak 15-17 Maret 2024. (Vera Savina / AFP)

Mantan Jurnalis Rusia Ikut Pemilu Capres Lawan Putin

Mantan jurnalis TV, Yekaterina Duntsova (40), mengajukan namanya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden Rusia pada 15-17 Maret 2024.

Yekaterina Duntsova menyerukan diakhirinya konflik di Ukraina dan pembebasan tahanan politik termasuk pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Jika berhasil mendaftar, ia akan melawan Vladimir Putin, yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia.

Yekaterina Duntsova menyerahkan dokumen ke Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia untuk mendaftarkan pencalonannya secara resmi.

Untuk maju sebagai kandidat, ia harus mengumpulkan 300.000 tanda tangan dari seluruh negeri pada tanggal 31 Januari 2024.

“Kami telah mengambil langkah ini, dan saya pikir ini akan menginspirasi orang-orang yang mendukung kami,” kata Duntsova kepada wartawan pada Rabu (20/12/2023).

Foto ini didistribusikan oleh lembaga milik negara Rusia Sputnik menunjukkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri pertemuan Presiden Rusia dengan Perdana Menteri Irak di Kremlin di Moskow pada 10 Oktober 2023.
Foto ini didistribusikan oleh lembaga milik negara Rusia Sputnik menunjukkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menghadiri pertemuan Presiden Rusia dengan Perdana Menteri Irak di Kremlin di Moskow pada 10 Oktober 2023. (Sergei BOBYLYOV / POOL / AFP)

Baca juga: Menhan Rusia Sebut Beberapa Negara Anggota NATO Dalam Posisi Siap Hadapi Konflik di Ukraina

Kremlin: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Masuk Akal

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan saat ini tidak ada dasar untuk perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Ia menilai rencana perdamaian yang diusulkan oleh Ukraina tidak masuk akal karena tidak melibatkan Rusia dalam merumuskannya.

“Kami benar-benar menganggap topik negosiasi tidak relevan saat ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas