Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Lagi-lagi Serang Warganya Sendiri, 5 Sandera Tewas Termasuk 3 Lansia yang Minta Diselamatkan

Sayap militer Hamas menyebut tiga warga lanjut usia Israel termasuk di antara lima sandera yang diduga tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Israel Lagi-lagi Serang Warganya Sendiri, 5 Sandera Tewas Termasuk 3 Lansia yang Minta Diselamatkan
X @refugeesps
Warga Israel yang disandera Hamas memohon dibebaskan karena takut jadi korban serangan pasukan Israel. Sayap militer Hamas menyebut tiga warga lanjut usia Israel termasuk di antara lima sandera yang diduga tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyebut 5 sandera tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, Sabtu (23/12/2023).

3 lansia yang sempat muncul dalam video dan meminta untuk diselamatkan, termasuk di antara 5 sandera yang tewas, NY Post melaporkan.

Brigade Al-Qassam mengumumkan lewat Telegram bahwa Chaim Peri (79), Yoram Metsger (80), dan Amiram Cooper (84) terbunuh setelah mereka hilang kontak dengan anggota Hamas yang mengawal mereka.

Nama dua sandera lainnya tidak diumumkan.

Tiga lansia tersebut dibawa oleh Hamas dari Nir Oz pada 7 Oktober lalu.

Awal pekan lalu, mereka muncul dalam sebuah video yang dibagikan ke media sosial.

Baca juga: 3 Sandera Lansia Sampaikan Pesan untuk Israel: Mengapa Ditinggal di Sini? Jangan Biarkan Kami Menua

Mereka mempertanyakan mengapa mereka ditinggal di sana dan tidak kunjung diselamatkan.

BERITA TERKAIT

Peri pun meminta kepada pasukan Israel untuk segera mengamankan pembebasan mereka.

Tewasnya ketiga sandera lansia ini hanya berselang kurang dari dua minggu setelah militer Israel mengaku tidak sengaja menembak 3 sandera lainnya.

Pada tanggal 15 Desember 2023, tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang beroperasi di Shuja'iyya, Gaza menembak mati tiga sandera Israel yang disandera Hamas.

Para sandera, yang meminta untuk diselamatkan, tampak tidak bersenjata.

Mereka bertelanjang dada serta mengibarkan bendera putih tanda menyerah ketika mereka dibunuh.

Insiden tersebut memicu kritik terhadap IDF dan PM Israel Netanyahu.

Para pengunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Israel membuat kesepakatan dengan Hamas

Sementara itu, ribuan pemukim Israel berdemonstrasi pada hari Sabtu, di depan gedung Kementerian Keamanan Israel di Tel Aviv.

Dilansir Al Mayadeen, mereka meneriakkan slogan-slogan dan menuntut kembalinya pemukim Israel yang ditawan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera.
Keluarga warga Israel yang disandera dan warga Israel lainnya menggelar aksi unjuk rasa di luar Kantor Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Jumat, (15/12/2023). Mereka meminta pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Baca juga: 6 Sandera Israel Terbunuh, Hamas: Kami Ingin Melindungi, tapi IDF Bunuh Mereka

Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa keluarga-keluarga sandera menuntut pemerintah pendudukan Israel membuat "kesepakatan segera" untuk membebaskan anak-anak mereka dari penawanan.

Para demonstran menegaskan kesiapan mereka untuk meningkatkan protes mereka, kapan saja, dengan tujuan menekan pemerintah agar membuat kesepakatan dengan gerakan Hamas.

Menurut media Israel, petugas polisi Israel merobek spanduk yang dibawa para demonstran, yang bertuliskan: "Hentikan genosida di Gaza".

Protes ini terjadi tak lama setelah sayap militer gerakan Perlawanan Hamas, Brigade al-Qassam, mengumumkan kehilangan kontak dengan kelompok pejuang Perlawanan yang menjaga lima pemukim Israel akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza.

Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengatakan lima tawanan Israel diduga tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta di Jalur Gaza.

Perlawanan Palestina menerbitkan nama dan foto tiga pemukim yang diduga tewas di tangan pasukan mereka sendiri.

Update Perang Israel-Hamas

Berikut berita terkini seputar situasi perang di Gaza antara Hamas dan Israel, mengutip Al Jazeera dan The Telegraph.

- Lebih dari 20.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut Kantor media pemerintah Gaza.

Korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai hampir 1.140 orang.

Gambar ini diambil pada 19 Desember 2023, menunjukkan tank-tank Israel meluncur melewati bangunan-bangunan yang rusak selama operasi militer di utara Jalur Gaza di tengah pertempuran yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar ini diambil pada 19 Desember 2023, menunjukkan tank-tank Israel meluncur melewati bangunan-bangunan yang rusak selama operasi militer di utara Jalur Gaza di tengah pertempuran yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (GIL COHEN-MAGEN / AFP)

Baca juga: Kapal Dagang yang Berafiliasi dengan Israel Dihantam Drone di Laut Arab Dekat India

- Pengeboman intensif Israel terhadap Gaza terus berlanjut, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 201 orang tewas dalam 24 jam.

- Pasukan Israel menyerbu kota Betlehem di tengah penggerebekan di Tepi Barat pada malam hari, kata seorang reporter Al Jazeera.

- Jurnalis Palestina menerima telepon ancaman, kata Tim Dawson, wakil sekretaris jenderal Federasi Jurnalis Internasional, ketika kantor media Gaza mengatakan jurnalis ke-100 telah terbunuh di Gaza.

- Muhammad Abu Hweidy adalah jurnalis ke-100 yang terbunuh di Gaza, kata kantor media pemerintah di Gaza.

- “Saya tidak meminta gencatan senjata,” kata Joe Biden tentang panggilan pribadi dengan Presiden Israel Benjamin Netanyahu sebelum presiden AS tersebut mengambil liburan Natal.

- Serangan udara Israel pada hari Jumat menewaskan 76 orang dari keluarga besar yang sama, kata juru bicara pertahanan sipil Gaza. Ini merupakan salah satu insiden korban sipil terbesar dalam perang sejauh ini.

- Hamas mengeklaim bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan kelompok yang bertanggung jawab atas lima sandera Israel karena pemboman yang intens.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pihaknya yakin para sandera tewas dalam serangan Israel, namun tidak memberikan konfirmasi.

- Sekjen PBB mengatakan serangan militer Israel menciptakan 'hambatan besar' terhadap distribusi bantuan di Gaza setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke jalur yang diblokade.

Selama berminggu-minggu PBB mengatakan sebagian besar mereka tidak dapat mendistribusikan bantuan karena kurangnya bahan bakar dan jalur yang aman.

- Israel mengeklaim telah membunuh agen Hamas, Hassan Al Atrush, yang menurut mereka bertanggung jawab atas penyelundupan dan pembuatan senjata.

- Iran menolak klaim AS bahwa mereka terlibat dalam serangan Houthi di Laut Merah sebagai balas dendam atas perang Israel di Gaza.

Namun Iran mengancam akan menutup Mediterania, tanpa menjelaskan caranya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas