Lebih 180 Perempuan Gaza Melahirkan Setiap Hari di Tengah Bombardemen Israel yang Sasar Anak-anak
Sebuah misteri Ilahi, di tengah pemboman besar-besaran dan genosida Israel, bayi Palestina di Gaza terus lahir setiap hari.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Lebih dari 180 Perempuan Gaza Melahirkan Setiap Hari di Tengah Bombardemen Israel yang Sasar Anak-anak
TRIBUNNEWS.COM - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan terdapat 50.000 wanita hamil di Jalur Gaza
Dari angka itu, diperkirakan ada lebih dari 180 orang melahirkan setiap hari.
Statistik itu dikeluarkan pada masa invasi militer dan bombardemen Israel yang menyasar perempuan dan anak-anak di wilayah kantung Palestina yang terkepung tersebut.
Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel
“Dokter dan bidan dari badan tersebut melakukan segala yang mungkin untuk memberikan perawatan bagi wanita hamil pasca melahirkan dan wanita hamil yang berisiko tinggi di tujuh (dari 22) pusat kesehatan UNRWA yang beroperasi,” kata pihak Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Minggu (24/12/2023).
Menurut Laporan 'Situasi #56' dari badan tersebut, pada 21 Desember ada total 221 kasus kehamilan, pasca-melahirkan, dan kehamilan berisiko tinggi ditangani di pusat kesehatan badan PBB tersebut.
Badan tersebut mengutip seorang ibu muda, berusia 26 tahun, dalam laporannya yang mengatakan:
“Saya tidak merasakan kegembiraan atas kedatangan bayi saya; sebaliknya, saya merasa kasihan padanya dan kondisi di mana dia dilahirkan.”
Sang ibu saat ini mengungsi di tempat penampungan Nuseirat Preparatory Girls School.
Sesuai laporan, UNRWA terus memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi internal di tempat penampungan melalui 97 tim medis. Setiap tim terdiri dari satu hingga dua dokter dan seorang perawat.
Genosida Israel Meyasar Perempuan dan Anak-anak
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 20,674 warga Palestina telah terbunuh, dan 54,536 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Badan tersebut mengutip seorang ibu muda, berusia 26 tahun, dalam laporannya yang mengatakan:
“Saya tidak merasakan kegembiraan atas kedatangan bayi saya; sebaliknya, saya merasa kasihan padanya dan kondisi dimana dia dilahirkan.”
Sang ibu “saat ini mengungsi di tempat penampungan Nuseirat Preparatory Girls School.”
Sesuai laporan, UNRWA terus memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi internal di tempat penampungan melalui 97 tim medis. Setiap tim terdiri dari satu hingga dua dokter dan seorang perawat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 20,674 warga Palestina telah terbunuh, dan 54,536 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.
Perkiraan Palestina dan badan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
(oln/PC/*)