Soal Kecelakaan Pesawat Japan Airlines, Ahli: Jangan Bawa Barang saat Evakuasi Darurat
Pakar penerbangan mengatakan kunci dari evakuasi cepat Airbus A350 adalah penumpang tidak perlu membawa barang bawaan ketika evakuasi darat.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Penglihatan dari pendaratan pesawat Japan Airlines setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai di landasan menunjukkan penumpang berhamburan keluar dari pintu keluar depan pesawat dengan cepat tanpa membawa tas jinjing.
Pakar penerbangan mengatakan banyak insiden pesawat seperti ini dapat diatasi, tetapi bergantung pada banyak faktor, termasuk perilaku penumpang.
Dalam kasus ini, seluruh 367 penumpang dan 12 awak penerbangan komersial tersebut berhasil melarikan diri dari pesawat dan selamat.
Akan tetapi, 5 dari 6 orang yang berada di dalam pesawat Penjaga Pantai yang telah bersiap menuju pantai barat Jepang untuk mengantarkan bantuan kepada mereka yang terkena dampak bencana gempa bumi meninggal dunia akibat kecelakaan ini.
Menurut dosen senior desain kedirgantaraan di Universitas New South Wales, kunci evakuasi cepat Airbus A350 adalah penumpang tidak perlu membawa barang bawaan ketika evakuasi darat.
Pasalnya, hal tersebut akan memperlambat pelarian.
Baca juga: NHK: Keterangan Menara Kontrol dan Kapten Penjaga Pantai Berbeda tentang Tabrakan Japan Airlines
Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat merusak perosotan pelarian yang dapat ditiup.
“Hal terpenting dari peringatan itu (untuk mengabaikan barang-barang pribadi) adalah potensi penyumbatan,” kata Brown, dikutip dari SBS News.
Dalam evakuasi darurat, hal yang paling terpenting adalah nyawa orang.
Apabila penumpang tidak membawa barang saat evakuasi, kecil kemingkinan terjadi keterlambatan penyelamatan.
"Jadi sangat penting bagi orang-orang untuk meninggalkan barang-barang mereka," katanya.
Meskipun begitu, menurut Brown banyak orang-orang yang tidak melakukan hal tersebut karena dalam keadaan darurat,
"Semakin banyak orang yang melakukan hal tersebut, semakin besar peluang orang untuk melarikan diri," katanya.
Selain itu, penumpang pesawat juga pasti familiar dengan indstruksi keselamatan penumpang.
Dalam instruksi tersebut, penumpang harus meninggalkan barang bawaan saat proses penyelematan.
"Dalam keadaan darurat, penumpang harus meninggalkan semua barang bawaannya di pesawat dan segera menuju pintu keluar terdekat yang dapat digunakan," bunyi instruksi tersebut.
Kru Pesawat Beri Arahan yang Tepat
Awak kabin memiliki peran penting saat insiden kecelakaan terjadi karena harus membantu orang-orang melarikan diri dengan aman.
“Para kru melakukan pekerjaan luar biasa untuk mengeluarkan semua orang dari pesawat,” katanya.
Brown menggambarkan rekaman yang diambil dari dalam pesawat JAL yang menunjukkan kabin dipenuhi asap.
Ia menilai kru pesawat telah memberi arahan yang tepat.
“Arahan kru dan upaya kru untuk membuat semua orang setenang mungkin sangat penting agar semua orang keluar tepat waktu,” katanya.
Sebagai informasi, pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat De Havilland Dash-8 milik Penjaga Pantai Jepang saat hendak lepas landas pada Selasa (2/1/2024).
Seluruh penumpang pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang selamat saat pesawat itu dilalap api besar saat mendarat di Bandara Haneda Tokyo.
Namun, akibat kecelakaan tersebut, 5 awak pesawat Penjaga Pantai tewas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.