Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Licik Israel, Rekrut Agen Mossad di Turki via WhatsApp dan Iklan Online

Mossad merekrut agennya di Turki melalui iklan lowongan kerja online dan WhatsApp dengan iming-iming uang, fasilitas mewah, dan hak istimewa.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Cara Licik Israel, Rekrut Agen Mossad di Turki via WhatsApp dan Iklan Online
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Direktur Mossad Israel David Barnea berbicara pada KTT Dunia Institut Internasional untuk Kontra-Terorisme (ICT) di kota pesisir tengah Herzliya pada 10 September 2023. -- Mossad merekrut agennya di Turki melalui iklan lowongan kerja dan WhatsApp. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua orang narapidana di Turki mengungkapkan kepada pejabat intelijen Turki tentang cara Badan Intelijen Israel di Luar Negeri (Mossad) merekrut agennya di Turki.

Pejabat intelijen Turki mengatakan Mossad biasanya memasang iklan lowongan kerja online dengan sedikit atau tanpa rincian.

Mossad juga memasang tautan di platform media sosial dan grup obrolan untuk memilih individu yang cocok untuk dihubungi.

Narapidana berinisial "A-S" mengatakan kepada pengadilan di Istanbul di tahun 2022, ia terpilih sebagai agen Mossad setelah menghubungi nomor telepon yang tertera di sebuah iklan yang mencari karyawan penutur bahasa Arab dan Turki.

"Seseorang menjawab dan mengarahkan saya ke grup WhatsApp dan menugaskan saya untuk menerjemahkan topik tertentu di grup ini setiap hari dari bahasa Turki ke bahasa Arab," kata A-S.

Ia mengatakan, anggota Mossad tidak berkomunikasi langsung dengan mereka, melainkan hanya via WhatsApp atau Telegram.

Mossad juga membayar para agennya di Turki melalui kurir yang juga direkrut secara online.

Berita Rekomendasi

"Setelah anggota Mossad Israel membangun hubungan kepercayaan dengan agennya di Turki, mereka dapat beralih ke tingkat taktis," lanjutnya, dikutip dari MEE.

Operasi Taktis

Agen tersebut lalu diminta melaksanakan tugas yang lebih kompleks, hingga membangun hubungan kepercayaan yang lebih jauh, misalnya bertemu langsung dengan anggota Mossad dan diberi banyak uang, dengan syarat harus lulus tes pendeteksi kebohongan.

Mereka lalu diminta melaksanakan tugas-tugas yang telah disusun terhadap target.

Baca juga: 15 Mata-mata Mossad Dipenjara, Turki Ungkap Cara Israel Rekrut Warga Sipil

Mossad dapat memilih satu atau beberapa dari para agen untuk melaksanakan peran yang lebih taktis.

Mereka lalu membuat grup WhatsApp untuk mengelola operasi, termasuk membuat situs berita online untuk menyebarkan disinformasi dan propaganda Israel.

Para pejabat intelijen Turki menambahkan, untuk memastikan calon agen tidak merasa berkhianat pada negara, mereka akan dimanjakan dengan uang dan ditampung di hotel-hotel mewah untuk pertemuan khusus di luar negeri.

Tugas Kotor Agen Mossad di Turki

Narapidana lainnya di Turki, berinisial S-K, juga mengungkapkan pelatihan yang ia terima selama direkrut oleh Mossad pada tahun 2018.

Sebagai imbalan atas pengakuannya tersebut, ia diberi pengurangan hukuman penjara.

S-K mengaku kepada penyelidik Turki di bulan September 2023, dia pernah bertemu dengan anggota Mossad Israel di 10 kota di Eropa.

Awalnya, seseorang bernama Serkan menghubunginya pertama kali pada 2018 untuk memintanya bekerja di sebuah perusahaan asuransi.

Kemudian, seseorang bernama Jorge menghubunginya melalui aplikasi Skype.

"Jorge meminta saya untuk memilih salah satu dari tiga restoran yang dia sebutkan, dan meneliti aktivitas komersial dari restoran itu serta mengambil foto internal dan eksternal," kata S-K kepada penyelidik Turki.

"Dia (Jorge) akan membandingkan informasi yang dia miliki dengan informasi yang saya berikan. Saya mengirimkannya laporan saya dan meminta 1.000 euro. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai laporan itu dan ingin bertemu langsung secara tatap muka," lanjutnya.

Kemudian, pada Desember 2018, S-K bertemu dengan Jorge di Kopenhagen, Denmark, dan melakukan tes pendeteksi kebohongan.

"Saya diminta untuk melacak seorang warga Palestina bernama “M. Al-Mahmoud” mulai dari kedatangannya di bandara Istanbul hingga tujuan akhirnya di kota tersebut," kata S-K.

"Saya juga diminta untuk mengamati apakah ia dijemput oleh sekelompok orang atau memiliki penjaga yang bersenjata," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Mossad meminta agen-agennya di Turki untuk menghadapi operasi paling penting, termasuk perdagangan manusia, penyelundupan dari Iran dan Irak ke Turki, mempekerjakan bajak laut, mencari rumah persembunyian dan menyewa perusahaan pengelolan ambulans untuk operasinya.

Baru-baru ini, Pengadilan Pidana Istanbul memenjarakan 15 orang dari 34 tersangka yang terlibat spionase untuk Mossad.

Sebelas orang dibebaskan dan delapan lainnya akan dideportasi dari Turki pada Jumat (5/1/2024), dikutip dari Anatolia.

Turki adalah salah satu negara yang menjadi target operasi Mossad karena kedekatannya dengan Hamas, faksi perlawanan Palestina yang menjadi musuh Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas