Arab Saudi Salip UEA dalam Investasi Modal Ventura, Riyadh dan Abu Dhabi Bersaing Ketat

TRIBUNNEWS.COM- Arab Saudi menyalip UEA dalam Investasi VC Regional, Riyadh dan Abu Dhabi bersaing Ketat.

Arab Saudi dan UEA berada dalam persaingan ekonomi yang ketat di luar minyak sejak 'Musim Semi Arab' tahun 2011.

Arab Saudi menyalip UEA dalam investasi Venture capital (VC) regional. Riyadh dan Abu Dhabi berada dalam persaingan ekonomi yang ketat di luar minyak sejak 'Musim Semi Arab' tahun 2011

Untuk pertama kalinya, Arab Saudi memperoleh lebih banyak investasi modal ventura (VC) dibandingkan pesaing utamanya di Teluk, UEA, pada tahun lalu karena dana investasi yang didukung pemerintah meningkatkan pengeluaran di sektor ini.

Startup di Arab Saudi mengumpulkan $1,4 miliar, meningkat 33 persen dari tahun sebelumnya dan lebih dari setengah dari seluruh pendanaan VC yang dikumpulkan di kawasan Asia Barat dan Afrika Utara pada tahun 2023, menurut platform data VC yang berbasis di Dubai, Magnitt.

Baca juga: Amazon, Microsoft, dan Alphabet Pindahkan Kantor Pusat Regional di Riyadh, Ini Salah Satu Alasannya

Baca juga: Produk Ekraf Lokal Indonesia Hadir dalam Pameran Haji dan Umrah Terbesar di Arab Saudi

“Sungguh luar biasa menyaksikan pertumbuhan ekosistem VC Saudi. Dibandingkan dengan negara-negara lain di MENA, Kerajaan Arab Saudi terlambat memasuki ruang VC,” kata pendiri dan CEO Magnitt, Philip Bahoshy.

“Tahun 2023 menutup tahun dengan pendapatan hampir $1,4 miliar dengan dua Unicorn baru yang berkantor pusat di kerajaan tersebut. Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana hal ini akan berkembang menuju tahun 2024 dan seterusnya.”

Magnitt menambahkan bahwa sektor teknologi Saudi didorong oleh fokus pemerintah pada inovasi, proyek unicorn yang berdedikasi, dan investasi dari dana negara seperti SVC, Jada, dan Sanabil.”

Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah menyalurkan dana ke perusahaan-perusahaan teknologi dan startup dalam upaya membangun industri modal ventura di Riyadh dan mendorong wirausahawan muda untuk membentuk bisnis mereka.

Arab Saudi dan UEA telah bersaing satu sama lain sejak Musim Semi Arab tahun 2011 ketika persaingan antara Saudi dan UEA mulai meningkat di sektor investasi asing dan pariwisata, karena keduanya berupaya mendiversifikasi ekonomi mereka selain minyak.

Sebagai bagian dari perlombaan untuk mendapatkan supremasi ekonomi, Arab Saudi mengancam perusahaan-perusahaan barat bahwa mereka tidak akan lagi memberikan kontrak kepada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kantor pusat regional di wilayahnya.

Beberapa analis berspekulasi bahwa hal ini juga bisa menjadi langkah untuk meningkatkan pengaruh ekonomi negara tersebut sebagai pusat bisnis di Asia Barat dibandingkan negara tetangganya, Qatar dan UEA.

Arab Saudi juga berupaya melakukan upaya ekonomi di Israel, karena kerajaan tersebut memiliki rencana untuk menghidupkan kembali perundingan normalisasi dengan Tel Aviv setelah perang di Gaza.

(Sumber: The Cradle)