Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer AS Klaim Sita Senjata Iran yang Ditujukan untuk Houthi, Berupaya Hentikan Serangan Yaman

CENTCOM mengatakan, penyitaan senjata terjadi ketika angkatan lautnya sedang melakukan verifikasi bendera.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Militer AS Klaim Sita Senjata Iran yang Ditujukan untuk Houthi, Berupaya Hentikan Serangan Yaman
AFP
Ilustrasi - USS Carney dikerahkan ke Laut Merah untuk pengamanan di wilayah tersebut. Centcom mengatakan, penyitaan senjata terjadi ketika angkatan lautnya sedang melakukan verifikasi bendera. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) menaiki kapal menuju Yaman dan menyita komponen rudal buatan Iran.

AS juga menyita persenjataan lainnya yang disebut ditujukan untuk pasukan Houthi, dalam sebuah operasi yang menyebabkan dua pasukan komando Seal hilang.

Angkatan Laut AS mengklaim menemukan senjata tersebut dalam serangan malam hari terhadap sebuah kapal di Laut Arab pada Kamis (11/1/2024).

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengunggah gambar bagian-bagian rudal di X, termasuk komponen dari rudal kecil lengkap, motor roket, sistem panduan, dan foto kapal kargo kecil yang diduga membawa senjata tersebut.

Penyitaan tersebut menyusul serangan udara AS dan Inggris terhadap posisi Houthi dalam upaya menghentikan serangan pemberontak Yaman terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden.

Menurut CENTCOM, insiden itu menggambarkan potensi konflik untuk terus menyebar dan menarik Iran secara langsung, ketika AS dan sekutunya berupaya memutus pasokan senjata Houthi.

CENTCOM mengatakan, penyitaan senjata terjadi ketika angkatan lautnya sedang melakukan verifikasi bendera terhadap kapal dhow di dekat pantai Somalia.

Berita Rekomendasi

Pasukan komando Navy Seal yang berbasis di USS Lewis Puller, yang digolongkan sebagai kapal pangkalan bergerak ekspedisi, melakukan pendaratan malam hari yang kompleks, dengan dukungan helikopter dan drone, serta menyita komponen rudal balistik dan jelajah buatan Iran.

Kargo tersebut diduga mencakup tenaga penggerak, pemandu, dan hulu ledak untuk rudal balistik jarak menengah, rudal jelajah anti-kapal (ASCM), serta suku cadang untuk sistem pertahanan udara.

“Analisis awal menunjukkan senjata yang sama telah digunakan oleh Houthi untuk mengancam dan menyerang pelaut tak berdosa di kapal dagang internasional yang transit di Laut Merah,” kata pihak AS, dikutip dari The Guardian.

AS menyimpulkan, kapal tersebut melakukan pengangkutan ilegal bantuan mematikan tingkat lanjut dari Iran, untuk memasok pasukan Houthi di Yaman.

Baca juga: Iran Lanjut Serang Militan Pakistan usai Ngebom Mossad Israel di Irak dan ISIS Suriah

Iran Beri Bantahan

Meskipun mendukung kampanye Houthi secara retoris, Iran dengan tegas membantah tuduhan AS bahwa mereka menyediakan senjata dan intelijen taktis kepada kelompok pemberontak Yaman.

Dilansir Al Jazeera, Iran dengan tegas membantah adanya kaitan dengan kampanye serangan Houthi di Laut Merah, yang telah mengganggu perdagangan global.

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, telah menyerang kapal-kapal komersial yang menurut mereka terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel.

Diluncurkan pada November 2023, serangan tersebut, menurut kelompok Yaman, dimaksudkan untuk membela warga Palestina.

Setelah membentuk pasukan patroli gabungan, pasukan AS dan Inggris meningkatkan upaya mereka pekan lalu, dengan melakukan puluhan serangan terhadap sasaran Houthi.

Para pejabat AS mengatakan, serangan itu secara signifikan melemahkan kapasitas Houthi, mengurangi kemampuan mereka menembakkan rudal, dan meluncurkan drone.

Namun, sumber resmi mengklaim, kelompok tersebut masih mempertahankan tiga perempat dari kapasitasnya.

Ilustrasi - Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, pada 4 Januari 2024.
Ilustrasi - Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, pada 4 Januari 2024. (AFP)

Pada Senin (15/1/2024), militer AS mengatakan, kelompok pemberontak telah menyerang kapal kontainer milik dan dioperasikan AS dengan rudal balistik anti-kapal.

Tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan yang dilaporkan.

Serangan itu terjadi sehari setelah Houthi meluncurkan rudal jelajah ke kapal perusak AS.

"Semua kapal dan kapal perang Amerika dan Inggris yang terlibat dalam agresi terhadap negara kami akan dianggap sebagai sasaran musuh, dan bersumpah bahwa tidak ada serangan yang luput dari hukuman," kata Juru bicara Houthi, Yahya Sarea.

Update Konflik Israel-Hamas

Setidaknya 23 warga Palestina tewas di Khan Younis ketika serangan Israel meratakan puluhan rumah tempat tinggal dan merusak rumah sakit Nasser dan Al-Amal.

Baca juga: Penampakan Markas Mossad di Erbil Irak Jadi Puing, Dihajar 24 Rudal Balistik Iran

Pakar hak asasi manusia PBB mengatakan, setiap orang di Gaza kelaparan ketika Israel terus mengebom, mengepung, dan memblokir bantuan ke wilayah tersebut.

Qatar mengatakan, pihaknya telah menjadi perantara kesepakatan untuk membawa obat-obatan dan bantuan lainnya ke Gaza sebagai imbalan atas penyediaan obat-obatan bagi tawanan Israel yang ditahan di wilayah tersebut.

Gedung Putih mengatakan, AS telah terlibat dalam perundingan serius mengenai tawanan di Doha.

Setidaknya 24.285 orang tewas dan lebih dari 61.154 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas