Dicap Teroris, Houthi Tetap Ganggu Jalur Bisnis AS di Laut Merah: Kami Tak Takut
AS mengecap Houthi sebagai teroris. Namun Houthi tetap ganggu jalur bisnis di Laut Merah dan tidak takut dengan ancaman AS.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Setelah penetapan itu, AS akan menerapkan sanksi keras kepada Houthi yang bertujuan untuk memotong pendanaan dan senjata yang digunakan untuk menyerang atau membajak kapal-kapal di jalur pelayaran penting di Laut Merah.
Pemerintahan Presiden Joe Biden juga membuat "pengecualian" dengan tujuan menghindari dampak klasifikasi tersebut terhadap penduduk Yaman, yang bergantung pada impor makanan dan bantuan kemanusiaan.
AS berjanji untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok termasuk lembaga bantuan sebelum klasifikasi tersebut diberlakukan berlaku dalam waktu 30 hari.
Hamas Palestina vs Israel
Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mengebom sebagian besar Jalur Gaza, menewaskan warga sipil, merusak sumber air, mencegah masuknya bantuan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 24.285 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (17/1/2024).
Tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel selama konflik terbaru dengan Hamas.
Selain itu, dilaporkan ada 360 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (18/1/2023).
Saat ini, diperkirakan masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel