107 Hari Perang di Gaza, 3.000 Perempuan Kehilangan Suami, 10.000 Anak Tak Punya Orang Tua
Perang Israel dengan Hamas Palestina telah berlangsung 107 hari. Korban tewas dari warga Gaza mencapai 25.000 orang.
Editor: Hasanudin Aco
"Perempuan dan gadis ini kehilangan rasa aman, obat-obatan, perawatan kesehatan, dan tempat tinggal. Mereka menghadapi bencana kelaparan. Terutama, mereka kehilangan harapan dan keadilan," kata Bahous.
Kelaparan
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan hampir 25.000 warga Palestina tewas dibunuh Israel dalam konflik tersebut 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
PBB mengatakan lebih dari setengah juta orang di Gaza, seperempat dari populasi itu mengalami kelaparan.
Di Israel, sekitar 1.200 orang tewas selama serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang dan sekitar 250 orang ditahan sebagai tawanan Hamas.
Lebih dari 100 tawanan diyakini masih ditahan di Gaza.
Meskipun eskalasi konflik di Gaza, lembaga tersebut mengatakan organisasi yang dipimpin oleh perempuan dan organisasi hak perempuan terus beroperasi.
Ditemukan bahwa 83% organisasi perempuan yang disurvei di Jalur Gaza setidaknya sebagian beroperasi, terutama fokus pada tanggapan darurat terhadap perang.
Namun UN Women mengatakan analisisnya terhadap pendanaan dari perbandingan selintas tahun lalu untuk Gaza menemukan bahwa hanya 0,09% dari pendanaan langsung diberikan kepada organisasi hak perempuan nasional atau lokal.
Bahous mengatakan, ada kebutuhan untuk lebih banyak bantuan mencapai Gaza, terutama bagi perempuan dan anak-anak, dan untuk mengakhiri perang.
"Ini saatnya untuk perdamaian," katanya.
"Kita berutang ini kepada semua perempuan dan gadis Israel dan Palestina. Ini bukan konflik mereka lagi. Mereka tidak boleh lagi membayar harganya."
Gaza Hancur Total
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza pada Minggu (21/1/2024) mengungkapkan jumlah warga sipil yang tewas dibantai Israel mencapai 25.105 orang dengan 62.681 lainnya terluka.