Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Sandera Israel Serbu Parlemen, Minta Tawanan Dibebaskan

Keluarga sandera yang ditahan di Gaza menyerbu pertemuan parlemen Israel yang menuntut kesepakatan pembebasan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Keluarga Sandera Israel Serbu Parlemen, Minta Tawanan Dibebaskan
AHMAD GHARABLI / AFP
Para pengunjuk rasa mengangkat plakat dan bendera nasional selama unjuk rasa menuntut pembebasan warga Israel yang disandera seratus hari sebelumnya oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, di luar Parlemen Israel di Yerusalem pada 15 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Israel yang keluarganya disandera di Gaza, menyerbu sidang komite parlemen di Yerusalem, Senin (22/1/2024), Reuters melaporkan.

Mereka menuntut agar anggota parlemen bertindak lebih banyak lagi untuk membebaskan keluarga mereka.

Aksi yang dilakukan oleh sekitar 20 orang ini, menjadi pertanda meningkatnya perbedaan pendapat di dalam negeri mengenai perang dengan Hamas.

Seorang wanita menunjukkan foto tiga anggota keluarganya yang dibawa Hamas pada serangan 7 Oktober lalu.

"Hanya satu yang aku inginkan untuk kembali, satu dari tiga!" seru wanita pengunjuk rasa setelah ikut serta dalam diskusi Komite Keuangan Knesset.

Pengunjuk rasa lainnya mengangkat poster bertuliskan: "Anda tidak bolah hanya duduk di sini sementara mereka mati di sana."

"Bebaskan mereka sekarang, sekarang, sekarang!" mereka berteriak.

Berita Rekomendasi

Sekitar 130 sandera masih dalam penawanan Hamas.

Keluarga para sandera Israel menyerbu rapat Knesset pada Senin (22/1/2024).
Keluarga para sandera Israel menyerbu rapat Knesset pada Senin (22/1/2024). (X)

Upaya AS, Qatar dan Mesir untuk kembali menengahi pembebasan tampaknya masih terjegal keinginan Israel yang ingin secara tuntas membasmi Hamas.

Nasib para sandera telah menjadi perhatian di wilayah pendudukan Israel.

Keluarga sandera khawatir bahwa kelelahan akibat perang dapat melemahkan fokus pemerintah untuk membebaskan tawanan.

Baca juga: Perpecahan di Israel, Keluarga Sandera Serbu Rapat Knesset dan Dirikan Tenda di Halaman Netanyahu

Demonstrasi yang awalnya mendukung persatuan nasional kini menjadi lebih agresif.

Keluarga sandera juga mulai berkemah di luar rumah Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, serta gedung Knesset.

“Kami tidak akan meninggalkan dia sampai para sandera kembali,” kata Eli Stivi, yang putranya, Idan, ditahan di Gaza.

Update Perang Israel-Hamas

Sementara itu, berikut perkembangan terkini seputar perang Israel-Hamas, dilansir Al Jazeera.

- Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah merasa sangat prihatin dengan insiden penembakan hebat di sekitar Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis.

- Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) melaporkan bahwa stafnya di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengatakan mereka dapat merasakan “goncangan” ketika pemboman Israel semakin dekat.

- Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan kekejaman yang terjadi di Gaza tidak akan berhenti dan rumah sakit penuh sesak, terkepung dan diserang.

- Serangan udara AS dan Inggris kembali terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa.

- Israel telah mengusulkan gencatan senjata hingga dua bulan sebagai imbalan atas pembebasan tawanan, menurut dua pejabat Israel.

- Setidaknya 65 warga Palestina tewas di Khan Younis, Gaza selatan, pada hari Senin ketika Israel meningkatkan serangan terhadap kota tersebut.

- Setidaknya 25.295 orang telah tewas dan 63.000 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas