Beda Warga Gaza dan Pemukim Yahudi: Mau Pulang Meski Ditodong Senjata, Ogah Balik Meski Dirayu Uang
Todongan senjata IDF tak menyurutkan niat warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, pemukim Yahudi justru sebaliknya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Beda Warga Gaza dan Pemukim Yahudi: Mau Pulang Meski Ditodong Senjata, Ogah Balik Meski Dirayu Uang
TRIBUNNEWS.COM - Dua situasi berbeda dihadapi oleh dua penduduk dalam satu wilayah di Palestina yang diduduki Israel, warga Palestina di Gaza Utara dan pemukim Israel di perbatasan Utara.
Situasi yang dihadapi penduduk Gaza Utara saat ini adalah mereka diancam dengan todongan senjata kalau berniat kembali ke rumah mereka.
"Pasukan Israel memperingatkan warga Palestina mengenai segala upaya untuk kembali ke Gaza utara," tulis laporan Memo, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Israel Gelar Resettlement Conference, Para Menteri Bersorak atas Rencana Perampasan Gaza
Mohammed Asad, koresponden Memo di Gaza, melaporkan, keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi di selatan Gaza, berinisiatif untuk kembali ke rumah mereka di utara untuk mencari perlindungan yang layak.
Situasi yang serba sulit di penampungan plus risiko penyebaran penyakit ditambah kondisi musim dingin yang terjadi saat ini membuat para pengungsi di Gaza bertekad bulat untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang kini sebagian besar sudah tinggal puing di Gaza Utara.
Namun, Asad melaporkan, selebaran-selebaran yang dijatuhkan oleh pesawat Israel mengeluarkan peringatan kepada komunitas pengungsi mengenai upaya kembali ke rumah-rumah mereka.
"Warga Palestina yang mengungsi di wilayah selatan tidak memiliki kapasitas dasar untuk hidup bermartabat, karena menurut Asad tenda mereka tidak dapat memberikan perlindungan dari hujan atau dingin, selain kondisi kekurangan makanan dan air yang drastis," kata laporan tersebut.
Kondisi itu membuat banyak keluarga Palestina tetap ingin kembali ke rumah mereka di Gaza Utara meski berisiko kena hantam peluru dari tentara pendudukan Israel (IDF).
Baca juga: Israel Mau Serbu Lebanon, Hizbullah Kirim Salam Pembuka: Rudal Pos Militer Jal al-Alam dan Al Abad
Pemukim Utara Israel Ogah Kembali
Sebaliknya, para pemukim Yahudi di wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon, dilaporkan mengabaikan rayuan dari pemerintah Israel IDF agar mereka kembali ke rumah-rumah mereka di perbatasan.
Surat kabar Israel, Israel Hayom, mengungkapkan kalau para pemukim di wilayah utara yang direlokasi menolak untuk mematuhi ajakan IDF dan Kabinet Israel agar mereka mau kembali.
Outlet berita Israel itu melaporkan, pemerintah setempat menolak usulan untuk merelokasi pemukim utara ke pemukiman asli mereka seperti yang diusulkan oleh komandan Brigade 769, Kolonel Avi Mortsiano.
Avi menyatakan dukungannya terhadap kembalinya para pemukim ke Kiryat Shmona dan pemukiman tetangga.
Sejumlah permukiman Yahudi ini berbatasan dengan perbatasan Lebanon dan kerap terkena serangan rudal dan roket anti-tank (ATGM) dari kelompok perlawanan Hizbullah.
Baca juga: Jauh Lebih Kuat dari Hamas, Jenderal Israel: Hizbullah Tanpa Berkeringat Ambil Alih Wilayah Utara
Kepala otoritas lokal menolak usulan IDF tersebut tanpa jaminan keamanan.
Menurut surat kabar tersebut, walikota "Kiryat Shmona", Avihai Shtern, mengatakan, "Ancaman masih ada di utara, jadi tidak mungkin untuk mempertimbangkan untuk kembali."
Surat kabar tersebut menyebutkan sekitar 60.000 pemukim telah melarikan diri dari utara sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa.
Pun, masih ada beberapa pemukim Yahudi yang tetap tinggal di beberapa permukiman dekat perbatasan di mana mereka berjuang untuk hidup normal.
Pemerintah Israel sudah berupaya dengan berbagai cara, termasuk memberi kompensasi mereka yang mau kembali ke rumah, namun tetap belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Baca juga: Pertempuran Hizbullah vs IDF Sengit di Lebanon Selatan, Permukiman Israel di Utara Kini Kosong
(oln/memo/almydn/*)