Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Ajukan Proposal ke Israel: Gencatan Senjata 135 Hari, Semua Militer Israel Ditarik dari Gaza

Hamas mengajukan proposal kepada Israel di mana mereka ingin gencatan senjata dilakukan selama 135 hari hingga penarikan pasukan militer Israel.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Hamas Ajukan Proposal ke Israel: Gencatan Senjata 135 Hari, Semua Militer Israel Ditarik dari Gaza
Arab News
Hamas mengajukan proposal kepada Israel di mana mereka ingin gencatan senjata dilakukan selama 135 hari hingga penarikan pasukan militer Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi militan, Hamas mengajukan proposal berupa rencana gencatan senjata di Gaza selama 135 hari atau sekitar 4,5 bulan pada Rabu (7/2/2024).

Dikutip dari Reuters, selain usulan gencatan senjata, Hamas juga mengusulkan agar seluruh sandera dari kedua belah pihak dibebaskan dan Israel menarik mundur pasukannya yang berada di Gaza.

Hamas mengungkapkan usulan ini dalam rangka agar mengakhiri perang dengan israel.

Adapun usulan Hamas ini muncul di tengah-tengah dorongan diplomatik terbesar yang pernah ada untuk menghentikan pertempuran, dan disambut dengan harapan dan kelegaan di Jalur Gaza.

Terkait proposal usulan dari Hamas ini, Israel belum memberikan tanggapan langsung.

Seperti diketahui, Israel sudah kerap menolak penarikan pasukan militernya dari Gaza hingga mencapai tujuannya yaitu memusnahkan Hamas.

Sementara, berdasarkan draf proposal usulan tersebut, Hamas mengungkapkan adanya tiga tahapan gencatan senjata yang masing-masing berlangsung selama 45 hari.

Berita Rekomendasi

"Para militan akan menukan sandera Israel yang tersisa dengan para tahanan Palestina. Rekonstruksi Gaza akan dimulai, dan pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya, hingga jenazah akan dipertukarkan," demikian isi dari draf proposal tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, tiba di Israel pada Selasa (6/2/2024) malam, untuk bertemu para pemimpin mediator Qatar dan Mesir.

Diketahui, pertemuan tersebut merupakan upaya diplomatik paling serius dalam perang sejauh ini yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata lebih lama.

Adapun, menurut sebuah sumber yang berada di lingkaran perundingan itu, mengungkapkan proposal balasan Hamas tidak mensyaratkan jaminan gencatan senjata permanen pada awalnya.

Baca juga: Israel Mulai Bahas RUU Tentang Hukuman bagi Orang yang Sangkal Narasi Pembantaian Hamas 7 Oktober

Namun, Hamas meminta agar perang harus disepakati berakhir selama gencatan senjata berlangsung sebelum sandera terakhir dibebaskan.

Israel Sempat Tawarkan Gencatan 2 Bulan, tapi Ogah Lepas Tahanan Palestina

Pada 23 Januari 2024 lalu, Israel sempat menawarkan gencatan senjata selama dua bulan di Gaza demi pembebasan seluruh sandera yang ditawan Hamas di Gaza.

Dikutip dari Axios, tawaran tersebut sudah disodorkan kepada Hamas lewat mediator di Qatar dan Mesir, menurut para pejabat tinggi Israel.

Namun, dalam tawaran tersebut, tidak termasuk kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Adapun detail dari isi tawaran itu seperti pembebasan sandera dan pengembalian jenazah sandera dalam beberapa fase oleh Hamas ke Israel.

“Fase pertama adalah dilepaskannya sandera wanita, laki-laki berumur di atas 60 tahun, dan sandera yang kritis,” demikian isi tawaran tersebut.

“Fase selanjutnya bakal termasuk pembebasan tentara wanita, laki-laki berusia di bawah 60 tahun yang bukan merupakan tentara, tentara laki-laki Israel, dan jasad sandera lainnya,” sambungnya.

Baca juga: Israel Klaim Tundukkan 75 Persen dari Batalyon Hamas, Yahya Sinwar Disebut Dalam Pengejaran

Tak hanya itu, proposal tersebut juga mencakup pengerahan kembali Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza.

Namun, Israel enggan melepaskan ribuan tahanan Palestina dari penjara Israel.

“Proposal memperjelas Isreal tidak setuju untuk menghentikan perang dan tak akan setuju melepaskan 6.000 tahanan Palestina dari penjara Israel,” kata pejabat Israel.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas