Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Ukraina Menargetkan akan Menghancurkan Jembatan Krimea Tahun Ini

Sejak serangan Oktober 2023, Rusia telah menggunakan langkah-langkah keamanan yang luar biasa untuk mempertahankan jembatan itu

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Militer Ukraina Menargetkan akan Menghancurkan Jembatan Krimea Tahun Ini
Alyona Popova/TASS
Foto kepulan asap di atas dan kisaran jembatan Krimea yang menghubungkan daratan di semenanjung Krimea dengan daratan Rusia. Jembatan Krimea berulangkali menjadi sasaran peledakan. Terbaru, dua rudal Ukraina disebutkan menyasar jembatan ini, Sabtu (12/8/2023) namun diklaim bisa dijatuhkan sistem pertahanan udara Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Ukraina telah menargetkan Jembatan Kerch milik Rusia untuk memutus jalur transportasi militer ke Krimea.

Komandan Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksii Neizhpapa berjanji menghancurkan jembatan yang sangat simbolis itu tahun ini.

"Saya rasa kita tidak perlu menunggu lama  tahun ini pasti," kata Oleksii Neizhpapa dalam sebuah wawancara dengan Dmytro Gordon, mantan anggota Dewan Kota Kyiv dan jurnalis, Senin.

Jembatan Kerch yang biasa disebut jembatan Krimea menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.

"Saya rasa tidak perlu menunggu lama lagi tahun ini pasti," tegas Neizhpapa kepada Gordon, menurut terjemahan dari The New Voice of Ukraine.

Neizhpapa tidak menjelaskan bagaimana Ukraina akan memenuhi janjinya.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-715, Moskow Klaim Perekonomian Tubuh 3,6 Persen Berkat Belanja Militer

Sejak serangan Oktober 2023, Rusia telah menggunakan langkah-langkah keamanan yang luar biasa untuk mempertahankan jembatan itu.

Berita Rekomendasi

Turis yang bepergian ke Krimea perlu mengantri berjam-jam karena pasukan keamanan memeriksa setiap kendaraan yang melintasi jembatan untuk mencari bahan peledak.

Rusia meningkatkan pertahanan anti-udara juga diturunkan untuk mencegah serangan udara atau rudal di jembatan.

Angkatan Laut Rusia dilaporkan telah membangun kandang baru untuk lumba-lumba yang dilatih di fasilitas militer untuk melindungi armada Laut Hitamnya di Sevastopol.

Pemerintah Rusia pernah memutuskan untuk menutup Jembatan Kerch atau yang biasa disebut jembatan Krimea, yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea pada Senin (17/7/2023).

Hal ini terjadi setelah serangan yang menewaskan dua orang dan melukai seorang anak.

Rusia menyalahkan Ukraina setelah mengetahui serangan itu dilakukan melalui beberapa drone laut yang membawa bahan peledak diarahkan ke jembatan dan kemudian diledakkan dari bawah jalan raya.

"Dua kendaraan bawah air tak berawak Ukraina melakukan serangan di Jembatan Krimea," ujar laporan Badan Keamanan Rusia sebagaimana dikutip The Guardian.

Sejarah Jembatan Kerch

Jembatan Kerch sepanjang 12 mil dibuka empat tahun setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014.

Sejak saat itu telah menjadi rute pasokan dan logistik utama yang menghubungkan daratan Rusia dengan Krimea yang diduduki.

Ukraina telah berulang kali menargetkan jembatan itu, dalam beberapa serangan yang dimulai pada Oktober 2022.

Jembatan Kerch memiliki kepentingan strategis bagi Rusia karena merupakan jalur darat terpendek menuju Krimea dan militer Rusia menggunakannya untuk mengangkut peralatan dan tentara dalam jumlah besar ke Ukraina.

Jembatan ini juga memiliki arti simbolis yang sangat penting.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut jembatan ini sebagai keajaiban ketika pertama kali dibuka pada 2018, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkannya sebagai fasilitas musuh  yang dibangun dengan melanggar hukum internasional.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, jembatan ini telah berulang kali mengalami kerusakan.

Sebuah ledakan tangki bahan bakar menghancurkan sebagian jembatan itu pada Oktober 2022, hanya satu hari setelah ulang tahun ke-70 Vladimir Putin sehingga memaksa Rusia untuk melakukan perbaikan.

Ukraina tidak secara langsung mengaku bertanggung jawab, tetapi para pejabat mengisyaratkan adanya sabotase.

Pada Juli lalu, ledakan menyebabkan kerusakan yang lebih parah sehingga Rusia menghentikan arus lalu lintas dari dan ke Krimea yang diduduki melalui jembatan tersebut.

Rusia mengatakan bahwa jembatan tersebut telah diperbaiki dan beroperasi penuh pada bulan Oktober, tetapi Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada saat itu bahwa jembatan tersebut sekarang hampir pasti menjadi beban keamanan yang signifikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas