Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?

Yahya Sinwar, musuh nomor satu dalam daftar bunuh Tentara Israel itu bahkan merasuk dalam diskusi-diskusi mendasar di meja makan para keluarga Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?
jn/screencapture
Pemimpin Gerakan Hamas, Yahya Sinwar di Jalur Gaza. Sinwar dikabarkan menjadi orang nomor satu yang masuk dalam daftar bunuh tentara Israel. 

Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin gerakan Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar mendominasi kabar pemberitaan dan ulasan di media Israel selama seminggu terakhir ini.

Ulasan seputar Yahya Sinwar ini menjadi dominan di saluran media Israel seiring negosiasi kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.

Yahya Sinwar, musuh nomor satu dalam daftar bunuh Tentara Israel (IDF) itu bahkan merasuk dalam diskusi-diskusi mendasar di meja makan para keluarga Israel.

Baca juga: Ditutupi IDF, Media Israel Ungkap Jumlah Tentara Israel yang Ambruk di Gaza Capai Puluhan Ribu

Analis, pejabat, dan mantan personel keamanan fokus menganalisis kepribadian Yahya Al-Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, Al-Ghad melaporkan.

Yahya Sinwar sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Israel.

Mika Kobi, mantan perwira di Shin Bet, yang menghabiskan waktu berjam-jam bersama Sinwar selama dipenjara, mengaku mengenal Sinwar dengan baik.

BERITA TERKAIT

Dia menyatakan, “Saya telah membaca tentang dia, melihatnya, duduk bersamanya, dan berbagi makanan dengannya. Saya akrab dengan perilakunya.”

Pada catatan lain, pembawa acara Channel 14 mempertanyakan apa yang harus dilakukan Israel untuk mengungkap misteri Yahya Sinwar.

Betty Lahat, mantan sipir Penjara Hasharon dan kepala Departemen Intelijen Penjara Israel, menjawab secara tegas, “Israel harus melenyapkan orang ini, tidak lebih. Seharusnya tidak ada negosiasi.”

Sebagai konteksnya, Yahya Sinwar adalah satu dari lebih dari seribu tahanan yang dibebaskan dengan imbalan pembebasan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011 silam.

Bakal Dilepas Hidup-Hidup?

Di tengah proses negosiasi gencatan senjata, santer kabar menyebut pengasingan pemimpin militer Hamas jadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Yahya Sinwar, Muhammad Deif, dan beberapa lainnya dibiarkan meninggalkan Gaza dalam keadaan hidup menuju tempat mengasingan mereka.

Israel akan mengizinkan pengasingan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dkk dari Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan 136 sandera yang tersisa.

Baca juga: Perwira Brigade Givati Israel: Tiap Hari Kami Masuk Perangkap Hamas, Banyak Kaki Tentara Diamputasi

“Kami akan membiarkan hal ini terjadi selama semua sandera dibebaskan,” demikain laporan NBC mengutip pernyataan penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Awal pekan ini, media Israel melaporkan bahwa Yerusalem dan Washington baru-baru ini membahas rencana pengasingan anggota senior Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata yang lebih luas dan kesepakatan pembebasan sandera.

Baca juga: Kalah Telak, Media Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata Baru, Nama-Nama Besar Palestina Bakal Bebas

Para pejabat di lingkaran dalam Netanyahu menyatakan dalam diskusi tertutup baru-baru ini bahwa ini adalah pilihan yang sangat menguntungkan bagi Israel.

Sebab, implikasi dari pengasingan tersebut adalah berakhirnya kepemimpinan Hamas di Gaza.

Ada laporan di masa lalu tentang proposal baru yang diajukan mediator yang mencakup pengasingan para pemimpin Hamas dari Jalur Gaza ke negara ketiga.

Menurut laporan tersebut, sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan seluruh tawanan Israel yang ditahannya.

Pembebasan sandera akan dilakukan secara bertahap hingga penarikan pasukan IDF dari Gaza.

DUDUK DI SOFA - Foto yang terkenal, di mana pemimpin Hamas, Yahya Sinwar duduk di atas sofa di puing-puing reruntuhan rumahnya pada 2021 silam. Foto ini kembali mengemuka seiring klaim PM Israel, Benjamin Netanyahu yang menyebut tentara Israel telah mengepung rumah itu pada perang Gaza, Desember 2023.
DUDUK DI SOFA - Foto yang terkenal, di mana pemimpin Hamas, Yahya Sinwar duduk di atas sofa di puing-puing reruntuhan rumahnya pada 2021 silam. Foto ini kembali mengemuka seiring klaim PM Israel, Benjamin Netanyahu yang menyebut tentara Israel telah mengepung rumah itu pada perang Gaza, Desember 2023. (Haarezt)

Yahya Sinwar bernasib seperti Yasser Arafat

Jika kesepakatan disetujui kedua pihak, Yahya Sinwar akan meninggalkan Gaza dan mengasingkan diri menuju negara ketiga.

Gagasan tersebut terlontar dari para pejabat Israel yang meniru kebijakan pemerintah terdahulu, terhadap Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat.

Pada 1982, Arafat dibiarkan meninggalkan Beirut, Lebanon, menuju Tunisia menggunakan perahu.

Arafat pergi dari Lebanon usai perjanjian antara AS dan pemerintah Eropa yang menjamin keselamatannya dalam perjalanan ke Tunisia.

"Sinwar kemungkinan akan melakukan tindakan serupa dari Jalur Gaza," demikian mengutip artikel Jerusalem Post.

(oln/alghd/jn/jp/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas